Ditengah Pandemi Corona, KKB 'Adu Domba' Indonesia Dengan Negara Tetangga, Singgung Omnibus Law
Ditengah Pandemi Corona, KKB 'Adu Domba' Indonesia Dengan Negara Tetangga, Singgung Omnibus Law
Penipuan terhadap public bahwa tidak melakukan serangan bom udara.
Dari serangan Bom udara dan tembakan senjata mesin dari helicopter di dua Distrik mengorbankan 6 warga sipil pribumi.
Dua di antaranya tewas.
Operasi militer sebagaimana dikatakan Panglima TNI dan Kapolri sedang dilaksanakan di Distrik Yigi dan Mugi Kabupaten Nduga Papua.
Kemarin 8 Desember 2018. Pendoropan pasukan gabungan memasuki dua Distrik Yigi dan Mugi.
Sementara pendoropan pasukan gabungan militer Indonesia kekuatan yang sama kirim ke kabupaten Lanijaya hari ini Minggu 9 Desember 2018.” tulis akun TPNPB dalam unggahan tanggal 9 Desember 2018.
Hal ini tentu saja dibantah oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Wiranto mengungkapkan, pemerintah tak akan menanggapi klaim yang dilontarkan KKB Papua di Nduga, Papua.
Menurut Wiranto, KKB Papua telah melakukan propaganda yang meresahkan masyarakat dan menyebarkan ketakutan.
Oleh karena itu, bagi Wiranto, tak ada gunanya menjawab klaim-klaim mereka.
"Saya tidak akan berdiskusi dengan kriminal, mereka klaim apa saja enggak saya jawab, enggak benar itu pasti," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
Wiranto juga menyebutkan, TNI dan Polri dalam misi tersebut menggunakan pelontar granat.
Wiranto membantah isu bahwa tim gabungan menggunakan bom.
Mungkin ini yang membuat orang awam mengira aparat menggunakan bom.
Sebab, suara yang ditimbulkan bom dan granat pelontar sama.