Hati-hati Minum Klorokuin Tanpa Resep Dokter, Bukan Obat Cegah Corona, Ini Efek Sampingnya
Padahal, obat yang diketahui berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina tersebut bukan untuk pencegahan Covid-19.
Dilansir dari Wikipedia, China melakukan penelitian terhadap obat Avigan ini untuk penyembuhan penyakit Covid-19 pada Februari 2020.
Kemudian pada 17 Maret 2020, pemerintah China mengklaim bahwa Avigan efektif dalam mengobati penyakit virus corona di Wuhan dan Shenzhen.
Belum Ada Klaim Resmi dari Toyama Chemical
Fujifilm Toyama Chemical tidak berkomentar soal klaim bahwa obat mereka efektif mengatasi virus corona.
Dampak dari viralnya obat tersebut, saham perusahaan itu dilaporkan menguat 14,7 persen, dan ditutup setelah berada di angka 5.207 yen.
Saham Fujifilm dikabarkan sempat berada di titik tertinggi, yakni 5.238 yen sejak klaim pemerintah China itu.
Dokter di Jepang dikabarkan menggunakan obat yang sama dalam uji klinis terhadap pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Melalui konsumsi favipiravir, tim medis berharap virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu tidak sampai berkembang di tubuh pasien.
Sumber dari kementerian kesehatan Negeri "Sakura" mengungkapkan, Avigan itu tidak efektif jika gejala yang dialami pasien sudah parah.
"Kami memberikan Avigan 70-80 pasien. Namun, tidak terlalu bekerja dengan baik ketika virusnya sudah berkembang dalam tubuh," terang dia kepada media Jepang, Mainichi Shimbun.

Profil Fujifilm Toyama Chemical
Dilansir dari Bloomberg, awal mula Fujifilm berdiri adalah sebagai perusahaan patungan antara Daiichi Seiyaku Group dan U. S. Mallinckrodt pada 5 Desember 1968.
Lalu, pada Oktober 2006, perusahaan ini 100 persen menjadi perusahaan Fujifilm Corporation.
Fujifilm Corporation sendiri merupakan perusahaan yang kini terkenal dalam memproduksi kamera mirrorless.
Dilansir dari situs resminya, perusahaan tersebut mengumumkan peluncuran Fujifilm Toyama Chemical pada Oktober 2018.