Saat Diisolasi Nangis-nangis, Cerita 3 Pasien yang Sembuh dari Corona: Tujuh Hari Saya Ketakutan
Tak pelak, keadaannya makin hancur gara-gara serangan yang menderanya sana-sini melalui dunia maya.
Ia pun mulai coba kembali banyak bergerak sebagaimana dirinya terbiasa aktif selaku penari profesional.
Bergerak, berolahraga, bahkan di dalam ruang isolasi.
Ia mencoba gerakan squat, plank, split, menari-nari, menyanyi, hingga headstand di kasur.
Semua Sita lakukan untuk membuatnya percaya bahwa ia akan memenangi perang melawan Covid-19, walau kemudian memancing teguran para perawat yang resah dirinya jatuh, cedera, atau selang infusnya lepas.
"Saya juga nyanyi-nyanyi, kirim rekamannya ke keluarga, itulah yang bisa bikin senang. Dan blessing in disguise, karena identitas bocor yang bikin drop itu, akhirnya teman-teman SMP yang sudah enggak pernah berhubungan, tiba-tiba mengirimkan ini dan itu. Itu membantu banget," Sita bercerita.
Dari pengalaman ini, Sita dan Ratri berpesan agar siapa pun pasien, baik suspect maupun terkontrol Covid-19 agar tak kalah dengan virus corona.
Dimulai dari sikap mental.
Memang tidak mudah, namun sikap mental akan berperan krusial menjaga kondisi tubuh, selain merawat optimisme untuk kembali pulih.
"Dari pengalamanku, mental dan pikiran itu penting banget. Kami saling support. Kami sekeluarga besar memutuskan, kami bertiga akan sembuh," tutup Ratri, merayakan kesembuhan dia bersama adik dan bundanya sekarang. (TribunNewsmaker.com/*)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Cerita 3 Pasien Sembuh dari Virus Corona, Sempat Drop & Terpuruk hingga Bangkit Melalui Make Up