Dokter Ungkap Sudah Ada Anak Meninggal, Tingkat Kematian Pasien Corona Indonesia 2x Lipat dari Dunia
"Dan sebetulnya secara statistik kita juga sulit membaca atau memprediksi karena datanya ini tidak transparan," ujar dia.
"Kita melihat peningkatan ini sudah terlalu besar dari awal bulan hanya dua kasus dan sekarang dua kasus lebih tidak ada statistik yang seperti ini."
"Dan sebetulnya secara statistik kita juga sulit membaca atau memprediksi karena datanya ini tidak transparan," ujar dia.
Padahal seharusnya data yang transparan itu harus dilakukan sesegera mungkin.
"Harus dilakukan sesegera mungkin, sedini mungkin dan secepat mungkin," lanjutnya.
Kemudian, ia menyebut bahwa dokter saat ini seperti tentara.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo sebagai komandan perang.
Namun, ia menegaskan dirinya sendiri tidak tahu seberapa banyak musuh.
"Tapi kami para dokter saat ini saya bisa katakan, kamilah saat ini, tentara pasukan khusus ini. Ketua BNPB, komandan perangnya."
"Pasukannya itu, pasukannya khasnya kami. Masalahnya musuh kami tidak tahu berapa jumlah musuh."
"Kami tidak bisa melihat musuhnya di manapun saat ini," ungkap Aman.
Selain itu, Aman juga terang-terangan mengatakan bahwa alat yang digunakan untuk memerangi pandemik Virus Corona tidak lengkap.
"Yang kedua kami tidak dikasih senjata yang lengkap inilah perang yang harus kami lakukan," sambungnya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:05:
Resep Hindari Corona
dr. Fariz Nurwidya meminta agar masyarakat jangan berlebihan soal herbal atau empon-empon bisa menyembuhkan Virus Corona.
Pasalnya, jika berlebihan maka itu bisa merusak liver dan ginjal.