Ibadah Haji 2020

Kloter Pertama Calon Jamaah Haji Indonesia Berangkat Akhir Juni 2020

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1441 Hijriyah atau 2020 Masehi pemberangkatan jamaah haji kloter pertama akan dilaksanakan pada 26 Juni 2020

Saudi Gazette
Ilustrasi ibadah haji 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meski dibelahan negara tengah dilanda wabah corona tak mempengaruhi ibadah haji tahun 2020

Persiapan ibadah haji tetap dilanjutkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Agama.

Menyiapkan petugas melalui proses rekrutmen atau seleksi satu diantara yang dilakukan Kementerian Agama.

Pada Rabu (18/3/2020) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menyampaikan hal tersebut.

Dikutip dari laman resmi Kemenag, ia menerangkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk tetap melaksanakan persiapan sesuai dengan rencana.

"Rangkaian rekrutmen petugas haji ini sangat penting, di mana semua aspek unit manajemen penyelenggaraan harus berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan," jelasnya.

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1441 Hijriyah atau 2020 Masehi, pemberangkatan jamaah haji kloter pertama akan dilaksanakan pada 26 Juni 2020 mendatang.

Sementara, kloter terakhir dijadwalkan berangkat pada 25 Juli 2020.

Wamenag juga menjelaskan bahwa puncak ibadah haji atau pelaksanaan wukuf akan jatuh pada 30 Juli 2020.

"Sehingga pemulangan jamaah haji yang pertama akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2020 dan akhir pemulangan ialah pada 4 September 2020," ungkapnya.

Atas dasar itulah, maka petugas haji harus telah disiapkan sebelum keberangkatan.

Seleksi petugas haji dilakukan dengan protokol ketat

Di sisi lain, pada pelaksanaan tes petugas haji yang digelar Rabu hari ini panitia menerapkan protokol ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tes yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta ini diikuti oleh sekitar 489 orang.

Dikatakan bahwa peserta seleksi petugas haji itu berasal dari unsur Kemenag, TNI/POLRI, media, dan unsur terkait lainnya.

Direktur Bina Haji Khoirizi mengatakan bahwa persiapan penyelenggaraan ibadah haji ini harus tetap berjalan lantaran waktu wukuf tidak bisa diubah.

Seperti yang diketahui, wukuf merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji.

"Tes ini terpaksa harus tetap berlangsung, mengingat persiapan penyelenggaraan haji harus tetap berjalan, meskipun kita sedang menghadapi COVID-19. Karena kita tahu, tanggal wukuf yang menjadi puncak ibadah haji tidak bisa diubah," ujar Khoirizi.

Terkait hal itu, Khoirizi menyebut bahwa pihak panitia menerapkan protokol ketat dalam pelaksanaan seleksi.

Seleksi ini sendiri terdiri atas Computerized Assisted Test (CAT) dan wawancara.

"Pertama, kita akan lakukan tes di dua gedung. Ini supaya jarak antara satu peserta dengan peserta yang lain agak berjauhan, dan menghindari kontak fisik," terangnya.

Sementara, tahapan wawancara yang sebelumnya akan dilakukan dengan tatap muka diganti dengan tes tertulis.

Ia juga menerangkan bahwa sebelum memasuki ruangan, peserta akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh.

Mereka yang diketahui memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius tidak diizinkan untuk mengikuti seleksi.

Selain itu, juga disiapkan sejumlah petugas kesehatan yang berjaga selama tes berlangsung.

Pihaknya juga menyiapkan fasilitas untuk cuci tangan di setiap sudut.

"Kita siapkan hand sanitizer dan juga sabun cuci tangan," kata Khoirizi.

(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved