PT KAI Larang Penumpang yang Demam Naik Kereta, Antisipasi Virus Corona
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melarang penumpang yang memiliki suhu badan tinggi di atas 37 derajat celcius untuk melakukan perjalanan jarak jauh
TRIBUNSUMSEL.COM - Ada aturan baru bagi penumpang yang ingin naik kereta api, terutama di wilayah DAOP 1.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melarang penumpang yang memiliki suhu badan tinggi di atas 37 derajat celcius untuk melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan kereta api.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dari penyebaran virus corona.
Deputi Executive Vice Presiden II KAI DAOP 1 Jakarta Takdir Santoso mengatakan, jika ditemukan penumpang yang memiliki suhu tubuh tinggi, maka pihaknya akan melarangnya naik kereta.
Selain itu, penumpang tersebut juga akan diperiksa di klinik stasiun atau dibawa ke rumah sakit.
• Mahkamah Agung Batalkan Kenaikan Iuran BPJS, Iuran Kelas I Jadi Rp 80.000 Per Bulan
• Pelecehan Seksual yang Dialami Siswi SMA, Wajahnya Juga Dipukul, Lokasi Sudah Terdeteksi
"Ya dirujuk ke rumah sakit dan tidak diperbolehkan (naik kereta)," kata Takdir saat ditemui dalam sosialisasi pencegahan corona di Stasiun Pasar Senen, Senin (9/3/2020), sebagaimana dikutip Antara.
Untuk mengetahui suhu tubuh penumpang, PT KAI melakukan pengecekan menggunakan termometer tembak yang memiliki sensor inframerah.
Pengecekan suhu tubuh dilakukan untuk memastikan penumpang dalam kondisi sehat dan dapat melanjutkan perjalanan.
Selain pengecekan suhu tubuh, PT KAI juga melakukan sosialisasi mengenai virus corona serta etika bersin dan batuk.
Tidak hanya itu, PT KAI juga memberikan cairan pembersih tangan dan masker kepada para penumpangnya.
Meski demikian, hingga saat ini tidak ditemukan penumpang kereta yang memiliki suhu badan tinggi ataupun penumpang yang memiliki gejala terinfeksi virus corona. B
Senior Manager Unit Kesehatan PT KAI DAOP 1 Jakarta Listyowati juga menegaskan bahwa sejauh ini belum ada penumpang yang memiliki gejala ataupun keluhan terinfeksi virus corona.
"Sampai saat ini belum ada," kata Listyowati.
19 Orang Positif Virus Corona di Indonesia, Pasien Tertular dengan Pasien Selanjutnya
Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan adanya penambahan pasien yang positif terjangkit virus corona atau covid-19.