Menkes : Bukan Hanya Corona, Penyakit Mematikan dan Lebih Berbahaya Saat Ini DBD

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, permasalahan di Indonesia tidak hanya soal virus corona

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Ardani Zuhri
Foto Ilustrasi : Tampak petugas Dinas Kesehatan Muara Enim menebarkan abate di rumah-rumah warga terutama rumah penderita DBD. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, permasalahan di Indonesia tidak hanya soal virus corona.

Terawan mengatakan, salah satu penyakit yang justru lebih mematikan adalah demam berdarah dengue (DBD).

"Ini yang nyata, yang kita lihat paling mengancam jiwa manusia ini yakni DBD ini. Kita bahas dan bicarakan yang paling mengancam saat ini. Bahwa permasalah di Indonesia bukan hanya corona, tapi ada penyakit yang justru lebih mematikan dan lebih berbahaya itu DBD," ujar Terawan, saat berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (9/3/2020).

Menurut Terawan, saat ini jumlah warga NTT yang meninggal disebabkan DBD sebanyak 34 orang.

Kasus DBD di Muaraenim Meningkat, Satu Pelajar Meninggal Dunia Lambat Dibawa ke Rumah Sakit

"Saya harus berjuang dan mudah-mudahan diridhoi oleh Tuhan yang maha kuasa, sehingga semua upaya dan usaha kita untuk bisa mencegah wabah ini bisa segera diatasi," ujarnya.

Terawan berharap DBD bisa segera diatasi, khususnya di Kabupaten Sikka yang jumlah penderita paling tinggi di NTT.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan telah membawa tambahan tenaga medis, bantuan peralatan, dan obat-obatan untuk mengatasi DBD.

"Para petugas medis yang kita bawa ke Kabupaten Sikka akan bekerja hingga kasus DBD ini selesai," tuturnya.

Untuk diketahui, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah.

Hingga Minggu (8/3/2020), tercatat ada 32 warga NTT meninggal karena DBD.

Sedangkan, penderita DBD dirawat di rumah sakit sebanyak 2.697 orang.

Menkeu Hormati Putusan MA, BPJS Kesehatan Sudah Dikasih 15 Triliun Masih Negatif Rp 13 Triliun

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan, ribuan warga yang menderita DBD itu tersebar di 20 kabupaten dan satu kota di NTT.

"Di NTT, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas DBD," ujar Erlina kepada Kompas.com, Minggu.

Jumlah penderita DBD yang tertinggi berada di Kabupaten Sikka, yakni sebanyak 1.145 jiwa, dengan korban meninggal sebanyak 13 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terawan: Masalah di Indonesia Bukan Hanya Corona, Ada yang Lebih Mematikan Yaitu DBD"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved