Update Terbaru Pembunuhan Queen Anjani Bee, Gadis Bertato Burung Hantu Dibunuh dengan Sadis
Pembunuhan Intan alias Queen Anjani Bee menyedot perhatian masyarakat. Fakta-fakta baru mulai dari munculnya video
TRIBUNSUMSEL.COM - Pembunuhan Intan alias Queen Anjani Bee menyedot perhatian masyarakat.
Fakta-fakta baru mulai dari munculnya video penyiksaan sampai keterangan saksi terus muncul.
Ada fakta terbaru terkait kasus pembunuhan Intan Marwah Sofiyah (20) yang diduga memiliki akun Facebook bernama Anjanii Bee.
Sebelumnya, Intan ditemukan sudah tak bernyata di dekat hotel berbintang perbatasan Bandung dan Lembang.
Penemuan mayat gadis warga Pabuaran, Subang itu sebelumnya bikin geger warga di sekitar perbatasan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020) pagi.
"Lima belas orang saksi sudah kami periksa," kata AKBP M Yoris Marzuki saat dihubungi pada Sabtu (7/3/2020).
Perlu diketahui, pada hari pertama Intan ditemukan tak bernyawa, polisi juga sudah memeriksa saksi.
Pada hari pertama itu, saksi yang diperiksa berjumlah enam orang.
Kemudian, di hari berikutnya atau Jumat (6/3/2020) saksi yang diperiksa bertambah jadi 12 orang.
Seperti diketahui, Intan dipastikan tewas karena dibunuh.
Pasalnya, di tubuh mayat perempuan itu terdapat luka bekas hantaman senjata tajam pada leher, kepala, dan wajah.
Saat ditemukan, kondisi mayat tersebut mengenaskan.
Mayatnya terbalut seprai dan terbungkus plastik hitam saat ditemukan.
Kemudian, di bagian leher, kepala, dan wajah, terlihat seperti ada luka bekas hantaman senjata tajam.
Di tubuh perempuan itu hanya ada celana dalam yang masih terpasang.
Bahkan, ada plastik hitam yang menutupi bagian kepada jenazah dan kain seprai berwarna hijau yang dibalutkan di bagian dada korban.
Kendati demikian, apa yang menjadi motif pembunuhan itu masih belum dapat dipastikan.

"Kalau motifnya belum tahu tapi yang jelas terkait hal ini merupakan kasus pembunuhan," kata Yoris Maulana, Jumat.
Pelaku dari kasus pembunuhan itu bakal segera terungkap.
Yoris mengatakan, penyelidikan oleh tim khusus sudah mengarah ke satu orang pelaku.
"Iya, kami sudah mencoba mulai mengarah (ke satu orang pelaku)," ujar Yoris
Lebih lanjut Yoris juga mengungkapkan, polisi sejak Kamis (5/3/2020) memang telah membentuk tim khusus untuk memburu pembunuh warga Kecamatan Pabuaran itu.
Saat ini, mayat Intan sudah diautopsi dan sudah diserahkan pihak kepolisian ke keluarganya untuk dimakamkan.
Berdasarkan informasi yang beredar, korban dimakamkan di Kampung Karajan, Desa Karang Hegar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jumat (6/3/2020).
"Sejak kejadian kemarin, kami langsung membentuk tim khusus. Ada tim penyelidikan dan tim sidik melakukan pemeriksaan," ujar M Yoris Maulana Yusuf Marzuki saat ditemui di Mapolres Cimahi.
Selanjutnya, untuk mengungkap kasus pembunuhan ini, polisi langsung melakukan penyelidikan untuk menentukan pelaku pembunuhan tersebut.
"Kami sekarang sedang bekerja melakukan penyelidikan untuk menentukan pelaku dalam kasus ini," katanya.

Ungkapan Duka Sang Ibu
Intan yang merupakan warga Kecamatan Pabuaran, Subang sudah dimakamkan Jumat (6/3/2020) pagi.
Duka dan kesedihan mendalam tentu saja dirasakan oleh keluarganya.
Tak henti-hentinya ibunda korban, Nita, menangisi kepergian anak gadisnya ini hingga ke pemakaman.
Nita mengatakan, terakhir kali ia berhubungan anaknya pada Minggu (1/3/2020) malam.
Saat itu, keduanya berinteraksi lewat video call atau panggilan video di ponsel.
Nita mengatakan, anaknya saat sedang ditelpon sedang berada di kamar indekosnya di Bandung.
Dia sedang bersama laki-laki bernama Iqbal yang merupakan pacarnya.
"Saya minta anak saya pulang karena ada yang perlu dibicarain. Tapi belum bertemu sudah (meninggal)," ujarnya, kepada wartawan termasuk TribunJabar.id, Jumat.
Hal senada juga dikatakan oleh Asep Saeful Pallah (44), pihak keluarga dari Intan.
Dia mengatakan, sebelum meninggal, Intan memang sempat menyewa kamar indekos di Bandung selama tiga pekan.
Diketahui Intan memang sering bertemu dengan pacarnya.
"Betul, dia korban (pembunuhan) yang ditemukan di Lembang, panggilan sehari-harinya Intan," ujar Asep Saeful Pallah.
Kini, Nita masih tak percaya atas apa yang terjadi pada anaknya itu.
Ia mengaku bertanya-tanya, mengapa anaknya bisa tewas secara mengenaskan.
Nita ingin pembunuh putrinya segera ditangkap.

"Anak saya salah apa sampai-sampai pelaku ini tega melakukan perbuatan kejam ini," katanya.
Pertama kali, Nita diberi kabar mengenai Intan oleh keluarganya di Cikarang.
Saat itu dia diminta mengecek, apakah mayat yang ditemukan di perbatasan Bandung-Lembang itu anaknya atau bukan.
"Ada pihak polisi yang konfirmasi dan mengirimkan foto wajahnya meminta saya datang ke sana," ujarnya.
Benar saja, mayat itu ternyata memang anaknya.
Nita mengatakan, sebelumnya pihak keluarga memang sempat mendengar kabar anaknya dikeroyok dan videonya tersebar di grup komunitas motor dan Facebook.
Asep juga mengatakan hal senada, ia mengatakan, Intan memang dikabarkan masuk sebagai anggota salah satu geng motor.
Namun, terkait hal tersebut, pihak keluarga belum bisa memastikan.
"Kabarnya, gara-gara masalah korban memakai jaket anggota geng motor yang lain," ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, korban bukan anggota geng motor.
Ia mengatakan, korban mungkin hanya ikut-ikutan saja.
"Korban ini bukan anggota geng motor, hanya mungkin tergabung saja (hanya ikut-ikutan)," ujar M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (6/3/2020). (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin dan M Nandri Prilatama)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Perkembangan Terbaru Kasus Pembunuhan Intan Anjanii Bee,15 Saksi Diperiksa, Pelaku Segera Terungkap?, https://jabar.tribunnews.com/2020/03/07/perkembangan-terbaru-kasus-pembunuhan-intan-anjanii-bee15-saksi-diperiksa-pelaku-segera-terungkap?page=all.
Penulis: Yongky Yulius
Editor: taufik ismail