Anggota TNI Tewas Diserang Gajah, Begini Kondisi Terakhir Tempat Kejadian Perkara

Peristiwa gugurnya Sertu Iskandar Zulkarnain, personil TNI yang diserang gajah di Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI)

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Prawira Maulana
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Dandim 0402/OKI Pastikan Lokasi Gajah Serang TNI Kini Kondusif. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Peristiwa gugurnya Sertu Iskandar Zulkarnain, personil TNI yang diserang gajah di Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), menjadi cerita kelam serangan satwa terhadap manusia di Sumatera Selatan (Sumsel).

Sehari setelah penyerangan tersebut, lokasi tempat penyerangan anggota TNI dipastikan kondusif.

"Situasi terkini di lokasi penyerangan oleh gajah telah kondusif. Warga dapat beraktivitas seperti biasa," terang Dandim 0402/OKI-OI, Letkol Czi Zamroni setelah memimpin upacara pemakaman almarhum di Desa Sungai Kedukan, Banyuasin, Kamis (5/3/2020) pukul 11.00.

Zamroni menjelaskan, Sertu Iskandar bertugas sebagai anggota Bhabinsa Koramil 402-12/Air Sugihan.

Saat gajah liar masuk ke pemukiman penduduk di Dusun Belanti, Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan pada Rabu (4/3/2020) pagi, almarhum berusaha menyelamatkan warga yang panik oleh serangan gajah.

Namun justru almarhum diserang dan diinjak gajah dan mengalami luka robek akibat tersayat gading gajah.

"Almarhum meninggal dalam tugas. Kejadiannya hari Rabu pagi sekitar jam 09.30," kata Zamroni.

Setelah peristiwa tersebut, jenazah almarhum dibawa ke rumah duka di Tanah Mas, Kilometer 14 Palembang-Betung di wilayah Banyuasin.

Keesokannya, jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Sungai Kedukan, Kecamatan Rambutan, Banyuasin.

Isak tangis keluarga pecah saat mengantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.

Zamroni menjelaskan, almarhum diberi penghargaan dengan dinaikkan satu tingkat pangkatnya menjadi Sersan Kepala (Anumerta).

"Sesuai perintah Kasad (Kepala Staf TNI Angkatan Darat), kenaikan pangkat itu sebagai bentuk penghargaan karena korban gugur dalam tugas," papar Zamroni.

Serka (Anumerta) Iskandar lahir di Palembang pada 12 September 1971.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Bariah usia 49 tahun, seorang putri bernama Ivana Indri usia 24 tahun dan seorang putra bernama Barokah usia 18 tahun.

Setelah jenazah dimakamkan, istri dan kedua anak almarhum masih berurai air mata.

Bahkan sang putri, Ivana beberapa kali pingsan meski ditenangkan oleh keluarga dan kerabat.

"Keluarga sangat terpukul. Mungkin dalam beberapa hari ke depan perlu didampingi agar tenang dan tetap sehat," kata Apriana, salah seoray kerabat Ivana.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved