Anggota TNI Meninggal Diserang Gajah
Kades Ceritakan Kronologi Wafatnya Anggota TNI Diamuk Gajah di OKI, Satu Warga Desa Juga Terluka
Kepala Desa Banyubiru, Herman menuturkan, kehadiran gajah di desanya diketahui sejak Rabu (4/3/2020) sekitar pukul 07.00 WIB
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sertu Iskandar (49 tahun), anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa wafat saat hendak menghalau gajah yang mendekati pemukiman Desa Banyubiru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (4/3/2020).
Kepala Desa Banyubiru, Herman menuturkan, kehadiran gajah di desanya diketahui sejak Rabu (4/3/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.
Ia mengaku mendapatkan laporan kehadiran di kawasan areal kebun sawit yang hanya berjarak 100 meter dari pemukiman penduduk.
Herman pun bergegas mendatangi lokasi bersama warga lainnya.
Ternyata di lokasi ada seorang warga yang terluka karena diserang.
Warga yang terluka itu adalah Fahrul (53 tahun), seorang petani yang mulanya telah berupaya mengusir gajah seorang diri.
• Dapat Kabar Satu Anggota TNI Meninggal Diserang Gajah, Ini Sikap Gubernur Sumsel
"Saya sampai di lokasi, ternyata ada warga kita yang sudah terlebih dahulu diserang gajah itu. Namanya, Fahrul."
"Lalu kami bersama sama membawa korban ke pos kesehatan desa," ungkapnya.
Ia selanjutnya berinisiatif mememinta bantuan dari anggota TNI dan Polri yang memang bertugas menjaga kamtibmas di desanya.
Sekitar pukul 09.00 WIB, dua anggota TNI, yakni Sertu Iskandar dan seorang rekannya mendatangi lokasi kejadian.
Keduanya lantas berupaya mengusir gajah itu, disaat itulah keduanya diserang oleh gajah liar itu.
Sertu Iskandar tidak sempat melarikan diri, sementara rekannya sesama anggota TNI berhasil meloloskan diri dari serangan gajah itu.
• Sertu Iskandar Dikenal Sebagai Pribadi Santun dan Ramah, Jenazah Akan Dikebumikan di TPU Serong
"Kami hanya berjarak sekitar 150 meter. Kami melihat saat dua orang itu diserang gajah. Lokasinya di kebun sawit."
"Gajah itu muncul dari semak semak dan langsung menyerang Pak Iskandar, satu rekannya lain kemudian lari menyelamatkan diri," katanya.
Ia menyebut perbedaan ukuran tubuh membuat gajah liar itu terus menyerang tubuh Sertu Iskandar secara membabi buta.
Warga yang berjarak sekitar 150 meter tak bisa menolong karena mereka ketakutan diamuk oleh gajah itu.
Evakuasi terhadap korban baru dilakukan Herman dan sejumlah warga lain sekitar dua jam berselang.
Setelah warga berhasil mengalihkan perhatian gajah dan membuatnya menjauhi korban.
"Sekitar dua jam kami baru melakukan evakuasi terhadap korban, gajah itu mulanya sempat tak mau beranjak, seperti menunggui korban."
"Gajah itu hanya berjarak 100 meter dari korban, kami cepat mengevakuasi kondisi korban, kondisinya saat itu sudah meninggal dunia," katanya.
• Aksi Heroik Sertu Iskandar, Prajurit TNI Rela Korbankan Nyawa Selamatkan Warga Dari Amukan Gajah
Herman mengaku kehadiran gajah di desanya baru kali ini terjadi.
Desanya berjarak belasan kilometer dari lokasi hutan suaka yang merupakan habitat gajah.
Biasanya gajah terlihat di kawasan kanal sungai desa tetangga dan tidak sampai ke areal desa.
Ia berharap pemerintah dapat segera memperhatikan keberadaan gajah sehingga mengganggu warga desa disekitarnya.
Apalagi gajah termasuk hewan yang dilindungi sehingga tidak boleh jika di bunuh.
"Selama ini belum pernah ada, kalau pun ada biasanya di desa tetangga yang lebih dekat dengan hutan tidak sampai ke desa ini."
"Kami sampaikan ucapan belasungkawa terhadap keluarga korban, beliau wafat untuk melindungi kami," katanya.