Mertua BCL Curhat Pilu Saat Tahlilan Ashraf Sinclair: Mati Rasa Separuh Warna Hidupku Hilang
Diakui sang yah, dirinya tak bisa mengungngkapkan kata-kata ketika ditanya perasaannya kehilangan sosok anak sulung tercinta.
Mertua BCL Curhat Pilu Saat Tahlilan Ashraf Sinclair: Mati Rasa Separuh Warna Hidupku Hilang
TRIBUNSUMSEL.COM - Keluarga Ashraf Sinclair rupanya mengadakan tahlilan di Malaysia, setelah 7 hari tinggal di Jakarta melepas kepergian suami BCL.
Sempat diungkapkan oleh sang ayahanda, Mohamed Anthony John Sinclair di laman Instagram pribadinya @marmalademagician, tahlilan Ashraf Sinclair di Malaysia ini.
Terlihat foto yang menunjukkan bahwa tahlilan Ashraf Sinclair di Malaysia ini digelar pada Sabtu (29/2/2020) setelah Isya dalam unggahan tersebut.
Setelah itu, pagi harinya, Minggu (1/3/2020), ayah Ashraf Sinclair yang juga mertua BCL mengungkapkan curhatan pilunya di laman Instagram.
Curhatan pilu tersebut diberi judul 'Tentang Kehilangan - dari perspektif seorang ayah'.
Seperti diketahui, Ashraf Sinclair ini meninggal dunia di usia ke-40 tahun pada Selasa (18/2/2020) sakibat serangan jantung.
Awalnya, Mohamed Sinclair mengungkapkan bahwa sudah hampir 2 mingu ini dirinya dan kleuarga ditinggalkan oleh Ashraf Sinclair untuk selama-lamanya.
Dan malam tadi merupakan malam tahlilan terakhir sebelum nanti tahlilan lagi di hari ke-40.
"Sudah hampir dua minggu sejak kau meninggalkan kami tiba-tiba, Ash. Tadi malam adalah tahlil terakhir, setidaknya sampai hari ke-40," tulis Mohamed Sinclair.
Diakui sang yah, dirinya tak bisa mengungngkapkan kata-kata ketika ditanya perasaannya kehilangan sosok anak sulung tercinta.
"Saya ditanyai di pemakaman Anda bagaimana perasaan saya, saya bilang saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya secara memadai - tetapi bagaimana perasaan saya sekarang? Saya sebenarnya harus berhenti sebentar dan mencari ke dalam untuk menjawabnya.
Namun mertua BCL ini mengungkapkan secara blak-blakan bahwa dirinya mati rasa begitu mendnegar kabar kematian sang anak, Ashraf Sinclair.
Karena menurutnya, sepeninggal Ashraf Sinclair, warna-warni di hidupnya kini menghilang.
"Mati rasa, terutama. Saya dapat beroperasi setiap hari, tetapi sebagian besar warna hidup saya hilang," tulisnya.