Berita Kriminal

Meski Lulusan SMA, Joki CPNS Asal Makassar yang Ditangkap Dapat Nilai Tinggi Tes SKD Bidan

Polisi menangkap seorang wanita berinisial Nia (23), karena menjadi joki tes SKD CPNS formasi kebidanan di GOR Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar

Humas Polrestabes Makassar
Joki CPNS Asal Makassar yang Ditangkap Dapat Nilai Tinggi Tes SKD Bidan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Meski hanya lulusan SMA, seorang wanita bernama Nia berhasil meraih skor tinggi dalam tes SKD Bidan di Makassar.

Namun, Nia ditangkap karena terbukti sebagai joki CPNS menggantikan saudaranya.

Polisi menangkap seorang wanita berinisial Nia (23), karena menjadi joki tes SKD CPNS formasi kebidanan di GOR Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/2/2020).

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan, NA ditangkap setelah pengawas ujian menemukan kejanggalan kartu tanda penduduk (KTP) yang digunakan NA saat masuk ruang ujian.

NA menggantikan seorang peserta tes CPNS berinisial R (21) asal Sidrap dan menyetorkan KTP atas nama R tetapi menggunakan foto dirinya.

Nanyi dengan Honor Ratusan Juta Rupiah, Lesti Kejora Masih Betah Tinggal di Rumah Sederhana

"Awalnya pengawas ujian (anggota Polri) menemukan kejanggalan melihat KTP yang diduga palsu. Namun, saat itu anggota mempersilakan terduga pelaku untuk ikut ujian terlebih dahulu," kata Supriady saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (27/2/2020).

Setelah mengikuti ujian, pengawas akhirnya memanggil NA dan memeriksa seluruh berkas administrasi yang dimiliki NA.

Alasan Presiden Jokowi Pilih Sewa Pesawat Saat ke Amerika, Ketimbang Naik Pesawat Kepresidenan

Dari pemeriksaan tersebut, polisi menemukan bahwa NA memang benar-benar merupakan soeorang joki.

Hal ini diketahui dari pemeriksaan foto ijazah atas nama R berbeda dengan foto KTP yang dibawa NA.

NA akhirnya mengakui bahwa dirinya telah memalsukan KTP R dengan cara men-scan dan mengganti foto R dengan foto dirinya.

"Foto pada surat tanda registrasi bidan (STR) juga berbeda dengan peserta yang mengikuti seleksi yakni NA," ucap Supriady.

Supriady menjelaskan, NA menjadi joki R lantaran keduanya masih merupakan keluarga.

NA mengakui awalnya menjadi joki karena dibujuk oleh temannya berinisial AS pada November 2019.

Setelah menyetujui permintaan tersebut, seorang rekan AS berinisial O akhirnya memalsukan identitas NA.

"Bentuk bantuan O adalah membuat KTP palsu dan membantu NA mendaftarkan secara online tes CPNS (atas nama R)," ucap Supriady.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved