Organ Intim Mertuanya Dicabik-cabik, Totok Penjagal Asal Sidoarjo Hujamkan Gunting ke Organ Lainnya
Organ Intim Mertuanya Dicabik-cabik, Totok Penjagal Asal Sidoarjo Hujamkan Gunting ke Organ Lainnya
TRIBUNSUMSEL.COM - Kesadisan Totok terhadap mertuanya benar-benar mengerikan, hingga Kapolres Sidoarjo Kombes Sumardji menyebut pelaku keji.
"Setelah tertangkap, pelaku terus dimintai keterangan penyidik. Sementara ini, dia dijerat pasal 338 dan 365 KUHP," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Setelah tidak bergerak, masih tidak puas lagi.
"(Tersangka) ambil gunting ditusuk-tusukkan di dada, mungkin maksudnya supaya kena jantung Kemudain ditusuk-tusukkan lagi (mohon maaf) di kemaluan mertuanya. Ini jahanam ini kalau menurut saya," seru Sumardji dengan nada tinggi.
Setelah korban tak bernyawa dalam kondisi sangat memprihatinkan, pelaku pergi dari rumah korban. Pintunya dikunci dari luar.
• Wanita di Palembang Ini Rampok Selingkuhannya, Sebut Korban Sudah Tua Tetapi Lumayan Kaya
Pemeriksaan terhadap Totok Dwi Prasetyo yang membunuh Siti Fadilah, ibu mertuanya sendiri, masih terus berlangsung di Polresta Sidoarjo.
• Totok Pria Asal Sidoarjo Secara Sadis Merusak Organ Intim Mertuanya, Kesal Karena Tak Dipinjami Uang
Dalam penyidikan itupun terungkap sejumlah fakta terkait aksi kejam menantu terhadap mertuanya sendiri di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo tersebut.
Termasuk upaya pria 25 tahun yang tinggal di Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut untuk menyembunyikan perbuatan jahatnya.
• Totok Pria Asal Sidoarjo Secara Sadis Merusak Organ Intim Mertuanya, Kesal Karena Tak Dipinjami Uang
Sebelum meninggalkan rumah korban, Totok sempat membersikan bercak darah korban yang tercecer di lantai menggunakan air dan kain pel.
Dia juga mengambil pecahan miniatur kapal yang terdapat noda darah korban dan memasukkannya ke dalam tas ransel warna coklat yang dibawanya. Itu dilakukan untuk menghilangkan barang bukti.
Saat kabur, pelaku juga mengunci pintu rumah dari luar. Lalu dia kabur menggunakan sepeda motor honda Beat warna merah putih W-6203-UE.
Ketika melintas di jembatan layang Masangan Wetan Sukodono, tersangka membuang kunci rumah mertuanya itu ke semak-semak.
Lalu dia menuju rumah orang tuanya untuk menyimpan tas ransel tersebut.
Dalam pemeriksaan, Totok mengaku datang je rumah korban sekira pukul 08.30 WIB. Saat itu, korban sedang sendirian di rumah.
Dia datang untuk meminjam uang Rp 3 juta ke mertuanya.
Tapi ditolak oleh korban dengan alasan tidak punya uang.
Totok langsung emosi.
Dia mencekik korban dari belakang dan saat korban sudah tidak berdaya langsung dibanting ke lantai.
Karena korban berontak atau melakukan perlawanan, tersangka langsung memukul korban menggunakan miniatur kapal yang terbuat dari bahan keramik pada kepala bagian belakang korban sebelah kanan hingga keramik tersebut hancur.
Korban kemudian diseret ke dapur.
Di sana korban dipukul kepalanya berkali-kali menggunakan tabung gas elpiji 3kg.
Tak berhenti di situ, Totok juga menghujamkan gunting ke korban berkali-kali.
Mengenai rahang, mata, dada, dan kemaluan korban.
Setelah korban tak bernyawa, pelaku masuk ke kamar korban.
Dia mengambil sejumlah perhiasan emas, ponsel, dan kartu ATM Korban.
Semua dimasukkan ke dalam sebuah tas ransel warna coklat.
Sebelum meninggalkan lokasi, Totok sempat mengepel lantai di lokasi kejadian untuk menghilangkan beberapa bercak darah korban.
Selain itu, dia juga menyembunyikan beberapa barang bukti.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id