Pembina yang Ungkap Mati Takdir Tuhan Menangis Minta Maaf, 10 Anak SMP Turi Wafat Saat Susur Sungai

Tersangka peristiwa susur Sungai Sempor, IYA (36), menyampaikan penyesalan atas kejadian yang merenggut nyawa 10 siswaSMPN Turi

TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus susr sungai yang mengakibatkan 10 siswa SMPN Turi Sleman meneinggal dunia.

Ketiga tersangka yakni IYA yang merupakan guru olahraga SMP Negeri 1 Turi; R, guru seni budaya SMP Negeri 1 Turi; dan DDS, tenaga bantu pembina Pramuka dari luar sekolah SMP Negeri 1 Turi.

Tersangka peristiwa susur Sungai Sempor, IYA (36), menyampaikan penyesalan atas kejadian yang merenggut nyawa 10 siswaSMPN Turi

Guru olahraga SMPN 1 Turi yang juga pembina Pramuka di sekolah itu meminta maaf kepada keluarga korban.

"Pertama, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi saya, SMP Negeri 1 Turi, karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," ucap IYA dalam jumpa pers di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020).

Putra Sulung Amrozi Pelaku Bom Bali 1 Merasa Hidup Seperti Sampah: Tak Dianggap, Susah Cari Kerja

Saat menyampaikan permohonan maaf, IYA tampak menahan tangis.

IYA berharap keluarga korban dapat memaafkan segala kesalahannya.

"Kedua, kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban, terutama keluarga korban yang sudah meninggal," tuturnya.

Sambil Pegang Testpack, Nagita Slavina Peluk Raffi Ahmad, Ibu Rafathar Akhirnya Hamil Lagi?

"Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," ujar IYA.

IYA akan menerima segala risiko dan konsekuensi dari kelalaiannya, termasuk akan menjalani proses hukum.

"Ini sudah menjadi risiko kami sehingga apa pun yang nanti menjadi keputusan akan kami terima," bebernya.

Seperti diberitakan, polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam peristiwa susur Sungai Sempor yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.

Selain korban meninggal, sejumlah korban selamat juga mengalami trauma.

Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Suka Maju PALI Tanam Pohon Buah-buahan Tengah Jalan

Mati Takdir Tuhan

Tita Farza Pradita, siswi SMPN 1 Turi yang hanyut terbawa arus saat mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor menceritakan bagaimana pembina pramuka sekolahnya tidak menghiraukan peringatan warga sesaat sebelum melakukan aktivitas tersebut.

Tita menceritakan sebelum memulai kegiatan, pembina pramuka sekolahnya telah diperingatkan oleh warga.

Pembina pramuka yang mendengar peringatan itu justru mengatakan bahwa kematian adalah takdir Tuhan.

Dikutip TribunWow.com dari kanal youtube Kompastv, Sabtu (22/2/2020), awalnya Tita menceritakan bagaimana dirinya sempat menolong sejumlah temannya yang juga hanyut terbawa arus.

Ketika melakukan susur sungai, Tita mengatakan kondisi Sungai Sempor belum banjir.

Semakin lama, kondisi ketinggian air Sungai Sempor meluap.

Saat itu Tita sedang bersama dengan seorang siswi lain bernama Fia.

Fia yang mengalami kelelahan akhirnya dibopong oleh Tita dipunggungnya.

Tita menceritakan tiba-tiba ia mendapat panggilan dari seorang adik kelas yang memintanya untuk menolong peserta susur sungai yang telah hanyut dari atas.

Ia akhirnya memutuskan untuk menolong kedua rekan sekolahnya yang hanyut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved