Guru SMA Terlibat Perampokan

Oknum Guru dan Pecatan Polisi Gabung Komplotan Perampok, Modus Ngaku Polisi Sekap Korban

Efrizal (45 tahun), sopir truk yang jadi korban perampokan mendatangi Mapolda Sumsel untuk dimintai keterangannya

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ M Ardiansyah
Unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Kompol Antony Adhi, menangkap komplotan perampok truk, Selasa (25/2/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Efrizal (45 tahun), sopir truk yang jadi korban perampokan mendatangi Mapolda Sumsel untuk dimintai keterangannya, Selasa (25/2/2020).

Ia dimintai keterangan kembali terkait perampokan yang dialaminya Kamis (20/2/2020) sekitar pukul 01.00.

Efrizal menceritakan, truk yang dikendarainya bermuatan buah sawo dari Padang.

Sedangkan temannya Ekinof membawa truk bermuatan jeruk dari Pekanbaru Riau tujuan Jakarta.

Saat keluar Tol Indralaya, tiba-tiba ada mobil minibus yang mengikuti dari belakang.

Merasa tak aman, ia berupaya memacu truknya. Akan tetapi diikuti mobil tersebut.

"Saya sempat berhenti di bahu jalan dan ketika dilihat, mobil itu hilang. Saat jalan, tiba-tiba mobil itu muncul lagi dan langsung menghadang truk saya."

"Keluar orang dari dalam mobil sambil berteriak polisi polisi, dengan menodongkan pistol," katanya ketika ditemui di Mapolda Sumsel.

Mereka dituduh membawa minyak ilegal.

Saat itulah, mereka langsung dibawa masuk ke dalam mobil bersama kernet dan kedua temannya di truk yang lain.

Di dalam mobil, ia dan ketiga temannya langsung dipukuli.

Ia dan ketiga temannya di bawa menuju ke arah Palembang.

Di dalam mobil, keempatnya dipaksa untuk menuruti perintah para pelaku.

"Katanya, mau dilanjutkan atau tidak. Karena takut, kami jawab saja tidak. Setelah bernego, pelaku minta uang Rp 50 juta."

"Saya bilang, kami tidak ada uang sebesar itu, lalu mereka minta Rp 8 juta terus turun lagi jadi Rp 2 juta," ceritanya.

Korban juga sempat dibawa ke depan Mapolda Sumsel dan ditakuti akan langsung di proses.

Namun, ternyata korban tidak dibawa masuk ke dalam Mapolda melainkan kembali dibawa berkeliling.

Setelah bernego dan di depan taman makam pahlawan, warga Kota Padang Panjang ia mengaku pasrah.

Uang jalan senilai Rp 1,5 juta yang ada di dalam mobil, diambil kawanan pelaku.

Termasuk semua barang berharga seperti ponsel, di dompet bahkan uang receh semuanya diambil para pelaku.

"Saya bilang, saya sudah lelah perut saya sakit bang dipukuli terus. Kalau mau uang, ada di mobil sekitar Rp 1,5 juta."

"Kami dibawa menuju mobil truk kami, menggunakan sepeda motor," katanya.

Setelah mengambil uang, mereka dibawa lagi dan di turunkan di kawasan Dekranasda Jakabaring.

Mereka juga mengungkapkan terima kasih kepada Polda Sumsel yang sudah menangkap pelaku perampokan terhadap mereka.

"Kami sopir truk dari Padang juga selalu menjadi korban pemalakan ketika masuk Palembang. Biasanya di minta Rp 5 ribu - Rp 50 ribu biasa, itu yang kau alami," pungkasnya.

Tiga Orang Ditangkap

Komplotan perampok sopir truk di jalan lintas Sumatra Selatan (Sumsel) ditangkap polisi.

Tiga orang anggota komplotan ini ditangkap Unit 1 Subdit 3 Jatanras, Ditreskrimum Polda Sumsel.

Ketiganya memiliki latar belakang berbeda.

Endang Saputra (38 tahun) pecatan polisi, Rian Hidayat alias Max (28 tahun) tukang ojek dan Angga Apriansyah (25 tahun) guru olahraga honor di SMA Negeri Palembang.

Tersangka Endang Saputra (38) warga Jalan Sukabangun 2 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami yang merupakan pecatan polisi ini mengaku, ia sudah tiga kali ikut dalam aksi perampokan bersama komplotannya.

"Sudah tiga kali dan semuanya dilakukan di Ogan Ilir. Sama mereka ini, saya yang bawa mobil," katanya sambil menahan sakit di kakinya akibat luka tembak, Selasa (25/2/2020).r

Menurut pecatan Polisi tahun 2017 ini, modus yang mereka lakukan bersama teman-temannya, dengan mencari mobil truk plat luar Sumsel.

Ketika ada truk plat luar Sumsel terlihat, langsung mereka kejar.

Mobil truk diminta untuk berhenti.

Saat berhenti itulah, sopir truk langsung ditarik turun dari dalam truknya dan dimasukan ke dalam mobil yang mereka bawa.

"Saya tidak pegang senjata api, yang pegang senjata teman yang lain. Tugas saya menyetir," kata mantan anggota Polres OI ini sambil meringis kesakitan.

Di dalam mobil, korban dipukuli dan diminta untuk menyerahkan seluruh barang berharga yang dimiliki.

Setelah menguras barang berharga milik korban, korban ditinggalkan di pinggir jalan begitu saja.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved