Derita DK 2 Tahun Dipasung Orangtua, Sering Tiba-tiba Ngamuk Hancurkan Perabotan Rumah
Dadang Kurnia (29 tahun) harus menjalani hidup sehari-hari di atas kasur tipis dalam rumahnya dengan kondisi kaki terikat rantai.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Dadang Kurnia (29 tahun) harus menjalani hidup sehari-hari di atas kasur tipis dalam rumahnya dengan kondisi kaki terikat rantai.
Warga Desa Bingin Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini terpaksa dipasung oleh keluarganya.
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk sembuh dari penyakit kejiwaan yang dideritanya.
Syamsu, orangtua Dadang mengungkapkan, anaknya mulai mengalami gangguan kejiwaan sejak berumur 16 tahun pada 2007 lalu.
"Dia mulai memiliki tingkah laku yang aneh itu sejak tahun 2007, waktu itu dia berumur 16 tahun," katanya, Senin (24/2/2020).
Dadang akhirnya terpaksa dipasung karena sering mengamuk secara tiba-tiba dan dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
"Kalau dipasungnya sejak dua tahun terakhir ini, selama dua tahun ini benar-benar tidak bisa dilepas, karena kalau dia ngamuk tidak bisa terkendali," ujarnya.
Bahkan kata Syamsu, ketika anaknya itu mengamuk barang-barang di rumahnya dihancurkan hingga mengancam keselamatan keluarganya sendiri.
"Sudah banyak barang di rumah ini hancur, tidak tahu penyebabnya, maka kami berinisiatif dipasung," ujarnya.
Keluarga sudah berupayah mengobati Dadang dengan cara apapun demi kesembuhannya, namun upaya itu belum membuahkan hasil.
Dadang sudah dua kali dilakukan pengobatan ke rumah sakit jiwa, namun setalah pulang dari rumah sakit penyakitnya kembali kambuh.
"Kalau pengobatan secara medis sudah dua kali, di Palembang sama Bengkulu, tapi masih tetap tidak ada perubahan," katanya.
Syamsu berharap pemerintah membantu pengobatan anaknya Dadang, karena keluarga tak mampu lagi membiayai pengobatannya.
"Sekarang kami tidak tahu kemana lagi mau mengobatinya, biaya juga sudah banyak habis, kalau ada bantuan pemerintah alhamdulillah," ucapnya.