Kondisi Terbaru Siswi Cantik NTT yang Ditinggal Kabur Pacar Setelah 2 Kali Dinodai

KONDISI Terkini siswi cantik NTT yang Ditinggal Kabur Pacar Setelah 2 Kali DinodaiNasib siswi cantik SMA di Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT

Editor: Moch Krisna
Tribunsumsel.com/ HO
Pemerkosaan Murid oleh Guru 

DPRD Ende Merasa Prihatin Dengan Kasus Amoral

Maraknya aksi amoral yang menimpa anak-anak dibawah umur dan yang masih sekolah mengundang keprihatinan dari DPRD Kabupaten Ende.

Anggota DPRD Kabupaten Ende, Megy Sigasare kepada Pos Kupang.Com, Selasa (18/2) di Ende mengatakan bahwa pihaknya merasa prihatin dengan aksi amoral yang menimpa anak-anak dibawah umur.

Megy mengatakan bahwa terkait dengan pendidikan seksual sedari dini, pemerintah sebenarnya sudah gencar melakukan sosialodasi. Namun pemahaman pendidikan seksual pada anak belum dilaksanakan dengan maksimal.

Keluarga menurutnya memegang peran penting dalam pencegahan.

“Komunikasi orang tua dengan anak sangat perlu tentang pendidikan seksual. Anak mungkin di rumah patuh. Tapi akibat pergaulan diluar tentu di luar dugaan kita. Minimal kita tau, temannya siapa. Apalagi zaman sekarang anak SD sudah pegang HP smart phone. Jadi mereka sudah bisa akses dunia maya,”kata Megy.

Dari sisi guru dan pendidik. Perlu karakter guru yang baik. Moralnya baik. Sehingga ada jaminan untuk anak didik melaksanakan belajar dengan nyaman,ujar Megy. ( POS-KUPANG.COM/Romualdus Pius)

* Terbujuk Rayuan Manis

Penyidik Polres Pulau Buru, Maluku, masih mendalami motif di balik aksi dua siswi SMA I dan A yang tega merekam dan menyebar adegan pemerkosaan yang dilakukan terhadap temannya sendiri.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pulau Buru AKP A Futuwembun mengatakan, kedua siswi tersebut menyebarkan video pemerkosaan temannya melalui WhatsApp.

“Sampai saat ini, motif kedua siswi ini merekam dan menyebar video adegan pemerkosaan itu masih terus kita dalami,” kata Futuwembun kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Berdasarkan keterangan sementara yang didapat dari kedua siswi tersebut, rekaman itu dibuat dan disebarkan hanya untuk main-main saja.

“Kita tanyai mereka dan katanya hanya main-main saja, tapi tentu masih kita dalami terus,” ujar Futuwembun.
Futuwembun mengatakan, korban dan kedua temannya itu tidak memiliki masalah pribadi.

Sebab, selama ini mereka bertiga berhubungan sangat baik.

“Mereka tidak ada masalah, karena korban dan kedua tersangka ini berteman, satu sekolah,” kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved