Berita Muratara
Pasang Tenda, Pendemo PT Lonsum di Muratara Masih Bertahan Hingga Malam Ini
Para pendemo PT Lonsum di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masih bertahan hingga Selasa (18/2/2020) malam
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Para pendemo PT Lonsum di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) masih bertahan hingga Selasa (18/2/2020) malam.
Jumlah massa pendemo sudah berkurang dan berangsur pulang, namun masih ada beberapa orang yang memilih bertahan.
Pendemo mendirikan tenda di tengah jalan menuju kantor perusahaan pabrik dan perkebunan sawit tersebut.
Namun akses kendaraan yang akan keluar masuk perkantoran perusahaan tidak terganggu.
Massa belum mau membubarkan diri sebelum ada keputusan dari perusahaan terkait tuntutan mereka.
"Massa belum mau bubar sebelum ada keputusan," kata Ketua Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (Serbundo) Kabupaten Muratara, Rinto Simamora.
Sementara aparat kepolisian dari Polres Muratara terus berjaga mengamankan aksi unjuk rasa damai tersebut.
"Mereka belum bubar, tapi sebagian sudah pulang. Untuk situasi dan kondisi saat ini masih kondusif," kata Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Afrinaldi.
Ia menyampaikan, jumlah massa pengunjuk rasa sudah berkurang dibandingkan siang tadi, namun masih ada yang menunggu di tenda yang telah didirikan.
Massa belum mau membubarkan diri sebelum ada keputusan dari pihak perusahaan terkait tuntutan mereka.
Personel kepolisian dibantu dari anggota Koramil Rawas Ilir yang melakukan pengamanan masih standby di lokasi unjuk rasa.
"Di sini masih ada dari Serbundo yang bertahan, sebagian pekerja terutama ibu-ibu sudah pulang, hanya tinggal 40 orang, mereka menunggu keputusan," ujar Kapolsek.
Ratusan massa menggelar unjuk rasa di komplek perkantoran perusahaan perkebunan sawit PT London Sumatera (Lonsum) Bukit Hijau di Muratara, Selasa (18/2/2020).
Tepatnya di Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Massa yang berunjuk rasa ini merupakan pekerja PT Lonsum baik berstatus buruh harian lepas (BHL) maupun status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
Sebagian massa juga merupakan eks buruh PT Lonsum Bukit Hijau yang mengaku diputuskan hubungan kerja sepihak tanpa sosialisasi.
Aksi unjuk rasa damai ini difasilitasi oleh Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (Serbundo) Kabupaten Muratara.
Ketua Serbundo Muratara, Rinto Simamora menyampaikan, ada beberapa tuntutan yang disampaikannya dalam unjuk rasa ini.
Sebelumnya diberitakan siang tadi, massa menuntut agar pekerja yang berstatus BHL untuk diangkat menjadi PKWT dan pekerja yang saat ini berstatus PKWT untuk diangkat menjadi karyawan tetap.
"Pekerja ini menolak PKWT terus-terusan, pekerja minta perusahaan segera mengangkat menjadi karyawan tetap. Karena itu sudah ada aturannya di undang-undang," kata Rinto.
Selain itu, sebagian massa yang berunjuk rasa ini juga merupakan eks buruh PT Lonsum Bukit Hijau yang mengaku sudah lama bekerja tapi malah diputuskan hubungan kerja sepihak.
"Mereka banyak yang sudah lama bekerja di sini, harusnya diangkat menjadi karyawan, tapi malah di-PHK, ada sekitar 300 pekerja yang di-PHK, pesangon mereka juga tidak diberikan oleh perusahaan," ujarnya.
Manajer PT Lonsum Bukit Hijau, Sahrul menyampaikan, semua yang menjadi tutuntuan pengunjuk rasa tersebut bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat.
"Semua masalah pasti bisa diselesaikan, tapi harus sabar, tidak bisa dengan emosi apalagi tindakan anarkis, mari kita selesaikan dengan musyawarah mufakat," ajak dia.
Pihaknya mengajak beberapa perwakilan pendemo untuk mengadakan diskusi di dalam ruangan guna mencari solusi dan kesepakatan dari permasalahan yang ada.
"Mari kita berdiskusi dulu di dalam ruangan, menyelesaikan masalah itu tidak bisa di ruang terbuka, panas-panasan seperti ini, semua ada aturannya, kita bahas bersama-sama," kata Sahrul kepada pendemo.
Saat dimintai tanggapan oleh sejumlah awak media terkait tuntutan para pengunjuk rasa, Manajer Sahrul tidak bersedia memberikan komentar.
Usai menemui pendemo, Sahrul bersama jajaran manajemen PT Lonsum lainnya langsung pergi ke kantornya meninggalkan kerumunan aksi.