Pesan Broadcast dan Video Ancaman ke Orang Palembang Dipicu Peristiwa Terminal Kampung Rambutan

Warga Palembang yang memiliki keluarga di perantauan panik dengan adanya pesan berantai berisi ancaman kepada orang Palembang.

Editor: M. Syah Beni
TribunJakarta/Bima Putra
Penumpang di Bus Kampung Rambutan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Warga Palembang yang memiliki keluarga di perantauan panik dengan adanya pesan berantai berisi ancaman kepada orang Palembang.

Berikut isi pesan ancaman tersebut

sekedar info bae buat kawan kito yang ado di ibukota jakarta kalu nak main kemano-mano dak usah dulu makek bahasa palembang, xxxxxxxxxxxxxxxx di kampung rambutan, intinyo wong palembang sekarang lagi dak aman.

Selain dalam bentuk tulisan, brodacast tersebut ada juga dalam bentuk video berdurasi 41 detik 

Dalam video tersebut, sebuah ormas mengancam orang Palembang karena telah melukai temannya.

Video berdurasi 41 detik tersebut, beberapa orang yang mewakili berbagai daerah mengaku tidak menerima.

Negara Akui Jenis Kelamin Lucinta Luna Adalah Perempuan, Minta Jangan Dipanggil Fattah

Dipicu Peristiwa Kampung Rambutan

Pemicu pesan berantai diduga karena kejadian penusukan di Kampung Rambutan Minggu (2/2/2020) lalu.

Satu orang atas nama Rahmat Hidayat (25) mengalami luka bacok di bagian belakang leher dan perut saat bentrokan dua perusahaan otobus, PO ALS dan PO Setia Negara di Terminal Kampung Rambutan.

Meski Rahmat diketahui bukan merupakan pegawai di dua PO tersebut, namun ia ikut terlibat bentrokan mewakili PO Setia Negara saat bentrokan yang terjadi sekira pukul 23.00 WIB tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Ciracas Iptu Mangiring Silaen mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus yang dipicu akibat masalah penumpang tersebut.

"Sekarang ini lagi kita dalami, lakukan upaya lidik atas kasus tersebut," kata Silaen saat dikonfirmasi di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2020).

Begal Sadis di Bekasi Cerdik, Meski Terekam CCTV Jejaknya Tak Terdeteksi, Polisi Terus Buru Pelaku

Berdasarkan informasi yang didapat, bentrokan tak hanya melibatkan PO saja, namun juga masyarakat sekitar yang tergabung dalam ormas tertentu juga ikut bergabung saat bentrokan.

Kepolisian saat ini telah memeriksa beberapa saksi baik dari pekerja PO maupun ormas.

Ia pun belum mau membeberkan apakah sosok CA yang merupakan terduga pelaku penganiayaan tersebut merupakan pegawai PO atau anggota ormas.

"Masih pemeriksaan saksi-saksi, sudah ada dua yang diperiksa. Masih lidik pelaku," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved