Berita Prabumulih
Pertamina Gelar Simulasi Pemadam Kebakaran SPG VI Lembak
Seluruh karyawan PT Pertamina EP Asset 2 yang bertugas di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) VI Lembak, mendadak panik
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Seluruh karyawan PT Pertamina EP Asset 2 yang bertugas di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) VI Lembak, mendadak panik.
Pasalnya, ketika karyawan tengah melakukan aktivitas pekerjaan tiba-tiba salah satu Glycol Contractor atau Vessel Vertrikal yang berfungsi untuk mengeringkan gas alam C-700 terbakar, Kamis (13/02/2020) sekitar pukul 09.00.
Sejumlah pekerja langsung berupaya memadamkan api dengan menggunakan peralatan pemadam yang standby di SPG Lembak namun api makin berkobar dan tak bisa dijinakkan.
Melihat itu seluruh karyawan langsung menghentikan aktivitas dan langsung berhamburan keluar SPG VI Lembak dan menuju titik kumpul (Muster Point) yang ada di luar pagar sesuai arahan tim evakuasi.
Kobaran api kian membesar lalu menyambar tangki kondensat C hingga membuat seorang operator bernama Rudi terpapar panas dan seorang lainnya pingsan lantaran mengalami luka berat sementara lima lainnya mengalami luka ringan terkena api.
Tim dari Field Prabumulih yang mendapat informasi adanya korban langsung mengirim tim medis dan ambulans yang kemudian memberikan pertolongan kepada para korban dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit.
Tidak hanya itu, di saat bersamaan tim dari Field Prabumulih juga langsung memberangkatkan dua unit mobil pemadam kebakaran 2000 LL Foam pemadam dan berusaha memadamkan api ketika tiba di lokasi.
Namun bukannya padam, kobaran api justru kian membesar karena hembusan angin kencang disertai hujan. Parahnya, dua unit truk pemadam kebakaran juga mengalami kerusakan akibat berjibaku memadamkan api.
Disaat bersamaan para warga sekitar yang panik bersama LSM dan sejumlah wartawan yang mengetahui kejadian berdatangan untuk memastikan peristiwa itu dan mengetahui apa solusi memadamkan api maupun mengatasi dampak lingkungan.
Melihat kondisi tersebut, Field Manager Prabumulih langsung mengumumkan status emergency naik ke level II dan menyampaikan butuh bantuan dari pihak luar ke GM Asset 2.
Selanjutnya, GM Asset 2 langsung mengambil alih komando penanggulangan dengan mendatangkan bantuan dari Field Limau, Damkar Prabumulih, RU III Plaju dan tim fire fighter beserta ahli untuk mengatasi kebakaran.
Setelah bantuan datang, para petugas bahu membahu memadamkan kobaran api dan hanya dalam waktu singkat Si Jago Merah berhasil ditaklukan (dipadamkan). tak hanya itu saja, ceceran kondesat berhasil dibersihkan petugas.
Peristiwa penanggulangan kebakaran tersebut merupakan simulasi Emergency Respon ICS Asset 2 (penanggulangan kebakaran) yang dilakukan Pertamina EP Asset 2.
General Manager PT Pertamina EP Asset 2, Astri Pujianto didampingi Manager HSSE, Irwan Gasgoro dan Asmen Government dan PR, Setyo Puji Hartono ketika dikonfirmasi mengatakan, simulasi tersebut dilakukan agar semua pekerja pertamina selalu siap lantaran Pertamina EP bekerja dalam kondisi yang beresiko tinggi, biaya tinggi dan tekhnologi tinggi.
"Kita bekerja produksi minyak dan gas yang gampang sekali terbakar, karena itu perlu berlatih supaya jika terjadi hal yang real (nyata), kita benar-benar seluruh personil ini sudah tahu apa yang harus dikerjakan dan sudah tahu dia harus berbuat apa sehingga yang terjadi dilapangan accident tidak semakin parah dan cepat diitanggulangi," kata Astri Pujianto.
Astri mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap simulasi kebakaran itu pihaknya menemukan beberapa hal yang belum sempuran. "Koordinasi dan alat komunikasi itu menjadi evaluasi kita, kedepan harus kita tambah karena tadi terjadi komunikasi yang tidak bagus antara di lapangan dengan kantor, itu akan kita evaluasi," bebernya.