Penculikan di Palembang

Inilah Kesaksian EH Gadis Sekayu yang Diculik Sopir Travel, Detik-detik Saat Sang Sopir Mencurigakan

Rasa trauma masih begitu dirasa EH (22) pasca diduga nyaris menjadi korban penculikan oleh seorang oknum sopir travel, Senin (11/2/2020).

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
EH, korban penculikan. 

Kecurigaan EH mulai timbul ketika sang sopir memilih jalan tak biasa untuk sampai ke Bougenville KM 7 yang merupakan tempat tujuannya.

Sebab menurutnya, jalur yang ditempuh bisa langsung lurus tanpa harus berliku-liku.

"Disitu saya mulai curiga dan bertanya kok lewat jalan ini. Tapi dijawab sama sopirnya kita pilih jalan pintas. Saya juga sempat minta turun, tapi diabaikan dan justru mobil semakin digas kencang sama sopir itu," ucapnya.

Berdasarkan keterangannya pula, selepas di kawasan Mandi Api, mobil yang ditumpanginya sempat melewati jalan Way Hitam dan keluar di jalan samping Griya Agung.

Selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Demang Lebar Daun dan lurus sampai ke Simpang Macan Lindungan hingga terus lurus ke kawasan Gandus.

"Saya juga tidak tahu pasti bagaimana bisa sampai Gandus. Karena posisinya sudah gelap dan saya dalam keadaan panik," ujarnya.

EH yang masih panik, tetap berusaha meminta diturunkan sembari terus berdoa di dalam hati agar mendapat keselamatan.

Selanjutnya, ketika melintas di kawasan yang kemudian diketahui merupakan jalan Tanjung Kemang Kecamatan Gandus, ia mendapat kesempatan berteriak minta tolong pada rombongan orang yang sedang yasinan.

"Kebetulan kaca mobil saat itu dalam keadaan terbuka. Tapi setelah saya minta tolong, kaca mobil langsung dikunci sama dia (sopir)," ujarnya.

Sopir yang merasa panik karena warga yang mendengar teriakan EH langsung mengejarnya, terus saja melajukan mobil yang dibawanya.

Dalam perjalanan itu pula, sang sopir sempat mengancam EH yang masih dalam ketakutan yang teramat sangat saat itu.

"Dia bilang, aku balikkan mobil ini. Dia ngancam mau nabrakin mobil yang kami naiki saat itu," ujarnya.

Secara tiba-tiba, sopir tersebut kemudian berbelok arah ketika melewati Simpang Cinago yang di sisi kiri dan kanannya masih terdapat hutan dan kebun karet warga.

Namun ketika hendak berbelok arah, ban mobil justru terjebak di tanah merah sehingga tidak bisa bergerak.

Di saat itulah Ema mempunyai kesempatan untuk membuka pintu dan kemudian lari keluar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved