Berita Pagaralam

Warga Ngeri Melintas di Liku Lematang Tempat Kecelakaan Bus Sriwijaya, Pembatas Belum Diperbaiki

Liku Lematang di Pagaralam selalu mengingatkan tragedi yang menewaskan 35 penumpang Bus Sriwijaya Ekspres

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Wawan Septiawan
Tembok pengaman di liku lematang Indah Pagaralam sampai dengan Kamis (6/2/2020) belum juga diperbaki. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGARALAM-Liku Lematang di Pagaralam selalu mengingatkan tragedi yang menewaskan 35 penumpang Bus Sriwijaya Ekspres.

Sampai saat ini tembok pengaman di tikungan tersebut belum juga diperbakki.

Saat ini hanya ada tanda police line di kawasan tersebut.

Tindak tampak pengumumman peringatan bahaya lagi.

Padahal kondisi tembok yang jebol sangat membahayakan pengguna jalan.
Ditambah saat ini sedang musim hujan yang membuat jalan licin.

Pagar yang jebol tersebut belum juga diperbaki hingga Kamis (6/2/2020).

Hal ini membuat pengguna jalan takut.

Pasalnya dengan belum diperbakkinya guardrail tersebut kendaraan yang melintas bisa saja kecelakaan di titik yang sama.

Ismanto (54 tahun), pengguna jalan yang setiap hari melalui jalur Liku Lematang Indah mengatakan, pihaknya setiap hari melewati jalur tersebut dengan menggunakan truk pengangkut sayur.

Masih jebolnya pagar pembatas bekas kecelakaan bus Sriwijaya Ekspres tersebut membuat pihaknya takut saat melintas dikawasan tersebut.

"Tembok beton yang jebol akibat ditabrak bus Sriwijaya kemarin masih belum diperbakki. Kondisi ini membuat kita takut, pasalnya tidak ada lagi tembok penahan ditikungan tersebut," ujarnya.

Belum diperbaikki guardrail tersebut membuat pengguna jalan cemas saat melintas.

Pasalnya jika tiba-tiba kendaraan rem blong atau tidak bisa menikung maka tidak ada lagi penahan mobil untuk tidak jatuh kejurang.

"Ngeri-ngeri sedap dek. Kita kan tidak tahu namanya balak. Tapi seharusnya cepat diperbakki dengan standar pembangunan yang bagus. Hal ini agar jika ada kendaraan yang kecelakaan disini tidak langsung terjun kejurang," jelasnya.

Sementar itu, Rendi (30 tahun), warga Dempo Selatan mengatakan, pihak terkait harus cepat melakukan perbaikkan guardrail yang jebol tersebut.
Pasalnya jika tidak akan membahayakan pengguna jalan.

Ditambah jalur tersebut merupakan jalur utama yang setiap hari dilalui banyak kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

"Harus cepat diperbakki, karena ditakutkan bisa menyebabkan kecelakaan lagi. Pasalnya tikungan ini sangat tajam dan curam ditambah saat ini musim hujan membuat jalan licin. Jika tidak ada guardrail ini maka kendaraan tidak lagi ada penahan dan bisa langsung terjun kejurang," katanya. (SP/ Wawan Septiawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved