Peraih Nilai Tertinggi Tes CPNS
Rahmat Wong Palembang Top Skor Sementara Nilai Tertinggi SKD CPNS 2019, Geser Peserta Dari Pontianak
Rahmat Wong Palembang Top Skor Sementara Nilai Tertinggi SKD CPNS 2019, Geser Peserta Dari Pontianak
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rahmat Hidayatullah (20) warga Palembang untuk sementara menempati rangking teratas secara nasional dalam raihan nilai seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2019.
Rahmat Hidayatullah (20), peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kabupaten OKU, Sumsel mendapatkan nilai dengan hasil yang diluar prediksi.
Pemuda 20 tahun ini mendapatkan 476 poin, dengan rincian Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 145 poin, Tes Intelegensi Umum (TIU) 170 dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 161 poin.
Hasil ini menjadi nilai SKD tertinggi di Indonesia saat ini.
• 39 Tenaga Ahli Anggota DPRD Sumsel Dirumahkan, Selama Ini Bergaji Rp 6 Juta per Bulan
Sebelumnya, nilai tertinggi dari peserta yang telah mengikuti SKD CPNS 2019 adalah Ainul Yaqin.
Ainul meraih nilai 465.
Ainul menjalani tes SKD di Tilok Pontianak pada sesi 2, Senin (3/2/2020) kemarin.
• Ada 479 Transfer Pemain di 5 Liga Top Eropa : Berikut Rekap 10 Transfer Pemain Paling Sensasional
Ia merupakan pelamar CPNS 2019 di Kemenkumham RI untuk posisi Pemeriksa Keimigrasian.
Adapun rincian nilai dari Ainul adalah TWK sebesar 150, TIU sebesar 155, dan TKP sebesar 160.
Rahmat melamar untuk formasi Pelaksana Pemula/Pemula Polisi Pamong Praja di OKU dengan jenjang pendidikan SMA.
Ia tinggal di Kawasan Perumahan Polda Kemala Bhayangkari, Jalan Sukabangun II, Palembang.
Saat mengunjungi rumahnya, Rabu (5/2/2020), sebuah mobil terpakir di garasi dengan pagar tertutup.
Senyum ramah seorang pria berkaos putih, yang tak lain ayah kandung Rahmat, Syarifuddin (55 tahun), menyambut kedatangan wartawan Sripo (Grup Tribun).
Syarifuddin mengatakan, saat ini bungsu dari dua bersaudara itu tidak berada di rumah pasca mengikuti tes di Baturaja, Kemarin (4/2/2020).
"Tidak di rumah Rahmatnya, dia sedang bermalam di tempat keluarga saya di Bengkulu," ujarnya.
Saat ditanya atas Raihan nilai sang anak, Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Guru PNS di SMP Negeri 51 Palembang itu mengaku sangat terkejut sekaligus terharu.
Ia dan istri tak pernah menyangka jika anaknya bisa berhasil mendapatkan nilai terbaik.
"Kami di rumah di WA Rahmat saja, pas tahu nilainya bagus kaget sekali bersyukur Alhamdulillah, mungkin ini balasan hasil ketekunannya selama tiga bulan terakhir belajar mempersiapkan tes CPNS."
"Dia itu bahkan beli buku CPNS di Gramedia, Ikut simulasi dan intens sekali pokoknya," tuturnya.
Pasca lulus SMA, Rahmat ternyata memiliki minat untuk masuk ke Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN).
Namun dua kali mengikuti tes yakni di 2017 dan 2018.
Ia gagal di perangkingan padahal dari nilai yang diraih selalu tinggi mencapai 351 poin.
"Orangnya nekat, keinginannya itu mau cepet kerja. Apalagi tiap temennya ada yang kerja pakai seragam dinas entah IPDN atau lainnya jadi makin terpacu dia biar bagaimana caranya juga sama seperti mereka."
"Mau ikut tes TNI/Polisi tinggi badannya tidak terpenuhi hanya 161cm" ujarnya.
Meski ini baru tahap awal, Ia menaruh harapan besar agar sang anak bisa melewati semua tahapam seleksi tes masuk CPNS.
"Kami sebagai orang tua hanya bisa support dan mendoakan. Semoga dilancarkan jalannya," tutupnya.
Panitia Kaget
Panita Tes CPNS di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mendadak kaget.
Seorang peserta tes CPNS atan nama Rahmat Hidayatullah, berhasil meraih TOP rangking nasional dengan total nilai 476.
Kabar menggembirakan ini langsung menjadi buah bibir dijajaran panitia Seleksi (Pansel) test CPNS dan peserta tes CPNS di OKU.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten OKU Mirdaili, Rabu (5/2/2020) menjelaskan, diluar dugaan ada peserta yang berhasil meraih TOP Ranking Nasional di Tes SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) CPNS Tahun 2019 dari jenis Formasi Umum Kelompok Pendidikan SMA-D3.
Mirdaili yang juga didampingi Kabid P3I ( Pengadaan Penilaian Kinerja Pemberhentian dan Informasi) Ari Susanti menjelaskan, hasil tes Rahmat Hidayat nyaris menyentuh nilai passing grade masksimal .
“Passing Grade maksimal kan nilainya 500. Sedangkan nilai Rahmat 476 luar biasa sekali,” puji Mirdaili.
Dikatakan Mirdaili, menurut BKN untuk sementara ini nilai Rahmat Hidayatullah merupakan Passing Grade terbesar se-Indonesia.
Mirdaili menjelaskan, Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang harus dipenuhi oleh setiap peserta seleksi meliputi (TWK , nilainya minimal 65) Rahmat Hidayatullah meraih nilai 145.
TIU (Tes Intelegensia Umum nilainya minimal 80) Rahmat Hidayatullah berhasil menembus angkat 170 dan TKP (Tes Karakter Pribadi ) dengan nilai minimal 126) hasil yang diraih Rahmad Hidayatullah 161 sehingga total nilai Rahmat Hidayatullah 476.
Mirdaili didampingi Kabid P3I menjelaskan Rahmat Hidayatullah tercatat sebagai peserta tes dengan nomor peserta tes CPNS 19560211200000564, Sesi ke-5 pada test yang diselenggarakan hari Selasa (4/2/2020) yang berakhir pukul 18.00 kemarin malam.
Nama Tes SKD CPNS Tahun 2019, jenis formasi Umum Kelompok Pendidikan SMA-D3 jabatan yang dipilih Pelaksana Pemula Poisi Pamong Praja (Pol PP).
Rahmat Hidayatullah tercatat sebagai warga Sukabangun KM 6 Palembang.
Tips Dapat Nilai Tinggi
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas BKN Paryono menjelaskan, tips sukses mendapatkan passing grade tinggi dengan tenang dalam menjawab setiap soal SKD.
"Kalau menurut peserta sih mereka cukup belajarnya, juga tenang dalam menjawab soal (mungkin karena sudah persiapan ya), yang mudah dikerjakan dulu, yang susah belakangan," ujar Paryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Selain itu, Paryono juga menyampaikan, meski peserta lolos passing grade, mereka harus mewaspadai jumlah alokasi formasi yang dibutuhkan instansi di mana akan dilakukan proses pemeringkatan.
Berdasarkan keterangan resmi Nomor: 007/RILIS/BKN/II/2020, disebutkan bahwa nilai peserta SKD lolos passing grade akan diolah terlebih dahulu mengingat satu formasi tidak dilamar oleh peserta dari satu titik lokasi (tilok) saja.
Melainkan nilai tersebut harus digabungkan dengan hasil SKD pelamar dari berbagai tilok.
Paryono menjelaskan, dalam pemeringkatan nilai SKD juga harus menyertakan hasil SKD peserta P1/TL (peserta seleksi CPNS 2018 yang memenuhi passing grade SKD dan masuk dalam 3 kali formasi jabatan yang dilamar untuk mengikuti SKB tahun 2018, namun dinyatakan tidak lulus sampai dengan tahap akhir).
Ia mencontohkan, apabila suatu instansi membutuhkan 8 orang, maka formasi tersebut dikalikan 3.
Selanjutnya, didapatkan 24 peserta terbaik yang berhak mengikuti tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"Jadi usahakan mencapai nilai setinggi-tingginya, tidak hanya sekadar lolos passing grade," ujar Paryono.
Adapun ketentuan ini berlaku untuk semua instansi yang mengadakan tes CPNS 2019.
Sementara itu, terkait adanya perubahan skor atau passing grade SKD CPNS 2019, Paryono mengungkapkan, aturan tersebut dikarenakan adanya kajian dan sudah dilakukan uji coba dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
"Ya karena itu sudah ada kajian/uji coba soal sehingga keluar permenpan tentang passing grade ada yang turun ada yang tetap," kata dia.
"Diharapkan TIU tetap nilainya agar kualitas intelegensi PNS tetap bagus," lanjut dia.