Berita Palembang

Termakan Isu Negatif, Sejumlah Warga Palembang Ragu Terima Pemasangan Jasgas Gratis

Kota Palembang menjadi salah satu yang mendapatkan bantuan pemasangan instalasi jaringan gas (Jargas) dari kementerian ESDM sejak tahun 2018

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Rahmaliyah
Kepala Bagian Pembangunan Pemkot Palembang, Zuriyati 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kota Palembang menjadi salah satu yang mendapatkan bantuan pemasangan instalasi jaringan gas (Jargas) dari kementerian ESDM sejak tahun 2018.

Hanya saja, masih ada calon pelanggan yang tiba-tiba galau hingga tak berminat untuk pemasangan Jargas karena beberapa alasan.

Kepala Bagian Pembangunan Pemkot Palembang, Zuriyati mengatakan, alasan yang membuat masyarakat ragu untuk dipasangkan Jargas mulai dari alasan keselamatan, biaya penggunaan jargas yang mahal, renovasi rumah, masih harus menghabiskan gas elpiji yang ada di rumahnya dan masih banyak lagi.

Berdasarkan data kuota pemasangan Jargas bantuan Kementerian ESDM di tahun 2018 berjumlah 4.315 Sambungan Rumah (SR) untuk di empat kecamatan yakni Kecamatan Plaju Ulu, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II dan Jakabaring. Tapi 81 calon pelanggan diantaranya yang mengalami masalah.

Sejumlah Warga Palembang Tolak Pemasangan Gratis Jaringan Gas Rumah Tangga

"Mereka tidak berminat galau saat hendak di Gas In, padahal secara infrastruktur sudah tertanam."

"Sejumlah Masyarakat ada yang termakan isu-isu negatif, yang beredar sehingga membuat mereka ragu. Inilah yang kita harapkan agar bisa diselesaikan paling lambat satu Minggu ini, lewat sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kecamatan, kelurahan hingga RT bahwa instalasi ini gratis dan aman," ujarnya.

Sebab, jika diperbandingkan dengan gas korek api saja sangat beda jauh.

Gas Korek Api 4 Bar tapi Jargas hanya dikisaran 0,2-0,3 Bar, artinya sangat aman untuk digunakan.

Kemudian, pemasangan Jargas ini tidak ada beban biaya pada masyarakat.

"Hanya memang masyarakat harus membeli token minimal 20 ribu. Token ini bisa berlangganan di tempat yang disediakan Kementerian ESDM," ujarnya.

Zuriyati mengatakan, pembangunan infrastruktur Jargas ini melewati berbagai tahapan, seperti by name by address atau sesuai dengan minat dari masyarakat dulu.

Mantan Presiden Sriwijaya FC Sayangkan Tidak Ada Pemain Lokal di Squad SFC

Mereka yang berminat diungkapkannya sangat banyak tapi yang memenuhi persyaratan hanya 4.315 SR yang dilayani sesuai bantuan Jargas tahun 2018.

"Selain galau tidak mau dipasang, ada juga 37 calon pelanggan yang di kelurahan Plaju Ulu, 5 ulu dan Tuan Kentang yang belum di gas in, karena meteran dan LCD hingga habis batere. Tapi ini jadi tanggung jawab Kementerian dan pihak vendor," jelasnya.

Kemudian, masalah juga terjadi di untuk di pemasangan instalasi di tahun 2019. Dimana 6.034 SR untuk Kecamatan SU I, SU II, Jakabaring, Sako dan Sematang Borang.

"Beberapa sudah terpasang dan gas in, tapi masih ada masyarakat yang minta pengembalian (perbaikan) jalan nasional pasca penggalian. Untuk ini Sekda minta pada PUPR dan pihak ketiga untuk segera ditindaklanjuti," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved