Sarita Abdul Mukti Menyesal Sempat Ngamuk Disebut Tajir dari Harta Faisal Harris, Ini Harapannya

TRIBUNSUMSEL.COM - Sarita Abdul Mukti Menyesal Sempat Ngamuk Disebut Tajir dari Harta Faisal Harris, Ini Harapannya

Sarita Abdul Mukti sepertinya menyesal telah ngamuk di sosial media lantaran terpancing sentilan pihak Faisal Harris dan Jennifer Dunn.

Menurut Sarita Abdul Mukti melansir dari postingan terbaru di instagramnya, Senin (3/2/2020),

Ia dari dulu tidak ingin membahas harta atau bahkan penderitaan yang dialaminya dalam hidup.

Sarita lebih memilih untuk berbicara tentang cinta, ia juga mengakui pernah jatuh cinta lagi sejak bercerai dari Faisal Harris.

"Dari dulu paling gak suka ngomongin harta-benda, sukanya ngomongin cinta

Dari dulu gak suka ngomongin derita karena sesungguhnya aku termasuk hamba yg bersyukur ( kalau belum ada liquid - fresh money ya diem2 saja yg penting bisa kerja bisa kasih makan orang rumah )

Malu tinggal di rumah mewah tapi gak bisa sedekah yg luar biasa - malu cuma sedekah alakadarnya
mengubur kenangan sudah lama MOVED ON apalagi ( jatuh cinta lagi juga udah pernah #eeaa )," tulis Sarita Abdul Mukti.

Selain itu, Saita Abdul Mukti juga menyinggung tentang apa yang terjadi sekitar 2 hari lalu.

Dimana ia membeberkan sejumlah harta kekayaan Faisal Harris yang kini dinikmati Jennifer Dunn.

Sarita juga membandingkan 6 aset yang diterimanya dari Faisal Harris tak seberapa dibanding dengan harta yang kini dinikmati oleh Jennifer Dunn.

Ia sepertinya menyesal dan kini lebih memilih untuk fokus menata kehidupannya.

Sarita berharap agar rumah mewahnya yang merupakan iba dari Faisal Harris bisa segera laku terjual,

Janda 4 anak ini juga berniat untuk membuka lapangan kerja baru nantinya dari hasil jual rumah mewahnya itu.

"Memang cerita dua hari lalu harus ada yg kalau diambil kesimpulan ( hikmahnya adalah ) ALLAH menggerakan kalian sahabat2ku yg luar biasa banyak ini untuk MENDOAKANKU dan diantara doa2 tulus bahkan dari orang2 yg aku tak kenal.. maka ALLAH akan ijabah. BISMILLAH terkabul