Potensi Hujan Sumsel Meningkat, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) akan berpotensi meningkat

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
HARTATI/TRIBUNSUMSEL.COM
Ilustrasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) akan berpotensi meningkat pada tanggal 03 hingga 07 Februari 2020.

Diperkirakan curah hujan baru akan turun pada 08 hingga 10 Februari 2020.

"Secara khusus hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang sampai sore hari di wilayah Sumsel, akan berpotensi tetap terjadi selama Musim Hujan," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II, Bambang Beny Setiaji dalam rilis yang dibagikannya Senin (3/2/2020).

Secara Regional, seiring aktifnya musim hujan di wilayah Sumsel dengan indikasi masih aktifnya Angin Muson Cina Selatan (Muson Barat) yang sarat uap air
dan melalui wilayah Indonesia pada umumnya, serta wilayah Sumsel pada khususnya.

Hal ini mengakibat peningkatan curah hujan yang juga berpotensi disertai petir dan angin. Kondisi ini umumnya terjadi pada siang hingga sore hari.

"Sedangkan potensi hujan ringan hingga sedang yang berlangsung lama (kontinyu) apabila terjadi pada malam sampai dini hari," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, secara Lokal, permukaan Sumsel yang umumnya berkarakteristik Rawa dan Sungai, menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia (Belahan Bumi Selatan).

Selain itu juga karena adanya sirkulasi Eddy di Samudera Hindia sebelah Barat-Barat Daya Sumsel, menyebabkan adanya belokan (Trough) dan pertemuan massa udara (Konvergensi) di wilayah ini yang menuju sistem tekanan rendah tersebut.

Kondisi ini dapat meningkatkan suplai uap air untuk pertumbuhan awan konvektif (awan hujan akibat pemanasan matahari).

Sedangkan pada wilayah Sumsel bagian Barat (Dataran Tinggi Bukit Barisan), Angin Lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia.

"Dengan begitu, kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan Orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan)," jelasnya.

Maka, berdasarkan Kondisi Regional dan Lokal ini, akan menyebabkan peningkatan dan kontinyuitas (terus menerus) Curah Hujan di wilayah Sumsel bagian barat.

Yakni pada wilayah dataran tinggi (Bukit Barisan) yang akan berdampak potensi adanya Bencana Hidrometeorologi (Genangan/Banjir ,Banjir Bandang dan Tanah Longsor).

Adapun wilayah-wilayah tersebut yaitu Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, Kabupaten Muratara, Kabupaten Muba, Kabupaten PALI, dan Kabupaten Muara Enim.

Sedangkan Potensi Bencana Hidrometeorologi (Angin Kencang/Puting Beliung dan Genangan/Banjir) pada wilayah Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten OKI, Kabupaten OI, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU dan Kabupaten OKU Selatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved