Harga Karet Ikut Anjlok Gara-gara Virus Corona, Tiga Hari Turun Drastis

Merebaknya kasus coronavirus ternyata juga menyebabkan turunnya harga karet sehingga berdampak kepada petani karet (31/1).

Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel/ Edison
Ilustrasi Karet. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Merebaknya kasus coronavirus ternyata juga menyebabkan turunnya harga karet sehingga berdampak kepada petani karet (31/1).

Menurut Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, harga karet anjlok sebesar 1.362 rupiah dalam satu hari.

"Pada tanggal 28 Januari kemarin harga karet masih berkisar di harga Rp 16.312 tanggal 29 turun jadi 14.950 per kilonya, itu sudah luar biasa, kalau di persentasekan turun sekitar 8,3 persen," pungkas Rudi.

Menurut Rudi, Tiongkok saat ini mendominasi dalam penyerap baik karet di dunia.

"Hampir 40 persen serapan karet ini ke Tiongkok semua, jadi di karena serapannya berkurang dikarenakan virus ini, membuat pabrik akan kesulitan untuk memasarkan karet mereka," jelas Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Sumsel.

Lebih lanjut dirinya menghawatirkan dampak dari coronavirus yang menyerang Tiongkok menurutnya akan terdapat multifire effect akibat dari anjloknya harga karet tersebut.

"Iya terutama berakibat pada buruh, kalau harganya rendah pemilik kebun pasti akan mengurangi upah buruh kebun, termasuk buruh panggul buruh pabrik," jelasnya.

Rudi Arpian mengungkapkan, pihaknya sudah dihubungi oleh beberapa petani-petani karet di sumsel.

"Kegelisahan dari petani sudah kita dengar. Beberapa yang menghubungi kita mempertanyakan nasib petani-petani kita," ujar Rudi Arpian.

Terkait dengan anjloknya harga karet tersebut, Pihaknya melakukan upaya membentuk UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) di tiap daerah untuk meningkatkan kualitas karet sehingga berpengaruh dengan harga jual.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved