Video Penyiksaan Anak
Pelaku Bullying Jawab Ketus Saat DItanya Polisi, Biasa Hisap Lem Aibon
Umurnya masih sangat muda, baru 13 tahun akan tetapi badan HG salah seorang pelaku bullying memiliki tubuh yang paling besar diantara teman sebayanya
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Umurnya masih sangat muda, baru 13 tahun akan tetapi badan HG salah seorang pelaku bullying memiliki tubuh yang paling besar diantara teman sebayanya.
Tutur kata HG ketus dan tak peduli.
Seperti ketika HG ditanya Kasubdit IV Renakta Dirreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi. Jawaban yang tak sopan, langsung keluar dari mulut bocah berambut belah tengah ini.
"Peran kamu apa saat itu," tanya Kompol Suryadi kepada HG.
"Lihat sendiri di video itu. Jangan tanya aku," jawabnya santai.
Mendengar jawaban tersebut, Kompol Suryadi berupaya untuk menahan emosi. Kembali, ia bertanya kepada HG mengenai perannya saat menganiayai RRZ.
Kali ini, HG hanya mendiamkan pertanyaan yang dilontarkan Kasubdit IV Renakta kepadanya. Karena tak dapat jawaban dari HG, Suryadi mengalihkan pertanyaannya dengan tema yang lain.
"Kamu kenal dengan Heri Gondrong," tanya Suryadi ke HG.
"Kenal," jawab HG singkat.
"Kenal dari mana kamu," kembali tanya Suryadi.
"Dari media sosia," jawab HG.
"Kalau Heri Gondrong nangkap orang, biasanya diapakan," tanya Suryadi.
"Ditembak," jawab HG.
"Mau kamu ditangkap Heri Gondrong," tanya Suryadi.
"Tidak mau pak," ungkap HG mulai menundukkan kepalanya.
Suryadi langsung menasihati HG untuk tidak merasa hebat dan paling jagoan. Terlebih dengan berbadan paling besar diantara temannya yang lain.
Setelah itu, baru Suryadi kembali menanyakan hal sebelumnya kepada HG mengenai tindakan yang dilakukan terhadap RRZ ketika penganiayaan. Sambil menundukkan kepalanya, HG menjawab membanting dan memukul korban.
HG juga mengungkapkan, bila tidak mau sekokah lagi karena tidak dibelikan motor untuk sekolah. Selama tidak sekolah, HG juga mengungkapkan bila ia sering nongkrong di pondok tidak jauh dari lokasi penganiayaan.
"Sambil apa kamu nongkrong di situ," tanya Suryadi.
"Merokok pak," jawab HG.
"Terus," tanya Suryadi.
"Isap Aibon pak," jawab HG.
"Orangtuamu tahu kamu merokok dan isap Aibon," tanya Suryadi.
"Tidak tahu pak. Kalau tahu pasti kena marah," ungkap HG.
Mendengar jawaban tersebut, Suryadi kembali menasihati HG.
Usai menasehati, Suryadi keluar ruang pemeriksaan dan langsung menghampiri orangtua HG dan memberitahukan kelakuan anaknya saat nongkrong di pondok tempat biasa anak-anak ini mangkal.
Sebelumnya diberitakan,
Tiga pelaku penganiayaan terhadap RRZ (13) akhirnya datang ke Polda Sumsel ditemani orangtua mereka untuk dimintai keterangan, Kamis (16/1/2020).
Ketiga pelaku yakni HG (13), ZT (15) dan RG (13) diperiksa penyidik tindakan pengeroyokan yang mereka lakukan terhadap RRZ.
Mereka hanya bisa terdiam dihadapan penyidik, ketika ditanya mengenai kronologis bagaimana bisa melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Menurut HG, ia ikut memukul korban setelah melihat temannya yang lain memukuli korban.
Dari situ, mereka secara bergantian memukuli korban.
Meski korban menangis dan berupaya kabur, tetap mereka pukuli.
"Awalnya karena berkelahi dengan ZT. Jadi kami ikut mengeroyok korban," ujar HG dihadapan penyidik.
Hingga akhirnya, korban dipukuli karena merasa setia kawan.
