Kebakaran Kertapati

Keluarga Nurdin Kesal Ada Berita yang Sebutkan Korban Tewas Terkurung Dalam Kamar

Eka Marlina salah satu keluarga korban kebakaran Kertapati sedikit protes dengan pemberitaan beberapa media yang menyebutkan

Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Prawira Maulana
PAHMI/TRIBUNSUMSEL
Eka Marlina. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Eka Marlina salah satu keluarga korban kebakaran Kertapati sedikit protes dengan pemberitaan beberapa media yang menyebutkan dua keponakannya meninggal terbakar karena terkurung di dalam kamar.

Sambil mengeluarkan nada yang keras ia menegaskan keponakannya itu berada di ruang tamu.

Terlihat juga beberapa keluarganya ikut protes, dengan nada sedikit kesal.

"Jika buat berita jangan buat judul ditambah-tambahin seperti itu," ujar keluarga Nurdin protes.

Ia mengaku melihat postingan pemberitaan sebuah media di Palembang. Namun bukan dari Tribunsumsel.com.

"Jika dibuat berita seperti itu seolah-olah kami tidak peduli dan memang sengaja membiarkan sepupu kami hangus terbakar di dalam rumah," katanya.

Ia menambahkan Kamar rumah Nurdin tidak berpintu.

Hanya ada 1 pintu di depan rumah, dan kamarnya saja terbuat dari triplek sehingga tidak terlalu susah untuk didorong.

Marlina mengatkan, barang-barang tidak ada yang selamat hanya baju yang di pakai korban dan 1 motor yang bisa diselamatkan.

"Artinya semua hangus karena musibah bukan sengaja dibiarkan di dalam kamar," ujarnya.

Breaking News, Fakta Baru: Kaki Korban Kebakaran Kertapati Putus, Dievakuasi Terpisah dari Jenazah

 

Kaki Putus

 

Kebakaran yang terjadi di Kertapati mengakibatkan 2 anak Nurdin meninggal dunia yaitu Puji Arianti (27) dan Hari Handoko (24).

Deketahui kedua anak Handoko ialah penyandang autis sehingga hanya diam dan tidak bisa menyelamatkan diri di dalam rumah karena api yang semakin membesar.

Eka Marlina, Adik Kandung Nurhayati istri Nurdin mengatakan, pada saat api padam semua warga berbondong-bondong mengangkat jenazah Puji Arianti dan Hari Handoko, namun terlihat salah satu kaki Puji putus.

"Lalu kami mencari lagi kakinya dan ditemukan kurang lebih pukul 07.30 di dalam rumahnya dengan keadaan terpanggang dan hanya tinggal tulangnya saja," katanya

"Kami langsung mengatrakan kaki puji ke RS Bhayangkara Palembang untuk segera disatukan," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved