Kebakaran Kertapati

Kebakaran 2 Tewas di Kertapati, Kesimpulan Awal Polisi: Korsleting Listrik dekat Kulkas

Kebakaran sebuah rumah di Jalan Ki Merogan lorong Wijaya 7 RT 36 RW 07 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang tersebut, menewaskan dua

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya 8, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran sebuah rumah di Jalan Ki Merogan lorong Wijaya 7 RT 36 RW 07 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang tersebut, menewaskan dua orang penghuni rumah, Rabu (15/1/2020).

Puji Arianti (30) dan Hari Andoko (27) penghuni rumah yang merupakan kakak beradik penyandang autis, tewas dalam kebakaran tersebut.

Kapolsek Kertapati, AKP Polin Eterna Agustinus Pakpahan mengatakan, saat ini pihaknya telah mendatangi TKP dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti dari peristiwa tak terduga itu.

"Diduga kebakaran itu terjadi karena korsleting listrik dari kulkas" ujarnya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Mustakim (20) masih tampak begitu terpukul atas kebakaran yang baru saja menghanguskan kediamannya, Rabu (15/1/2020).

Kebakaran Kertapati: Barang Seserahan Mustakim Tak Ada yang Tersisa, Berencana Nikah Sebentar Lagi

Kronologi Kebakaran Kertapati 2 Orang Tewas, Kebakaran Terjadi Setelah Listrik Padam

Tak hanya itu, kebakaran di Jalan Ki Merogan lorong Wijaya 7 RT 36 RW 07 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang tersebut, juga turut menewaskan dua kakak kandungnya yang merupakan penyandang autis sejak lahir.

"Kami sudah berusaha menyelamatkan mereka (korban). Memang situasi saat itu sangat tidak memungkinkan. Ditambah lagi mereka punya keterbatasan (autis). Jadi benar-benar sulit saat itu," ujar Mustakim saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Seperti diketahui, Hari Handoko (27) dan Puji Arianti (30), kakak beradik penyandang autis, tewas akibat kebakaran yang terjadi di kediamannya.

Selain menelan korban jiwa, kebakaran itu juga telah menghanguskan seluruh bagian rumah.

Bahkan tak ada satupun harta benda yang berhasil diselamatkan kecuali baju yang melekat di badan.

"Kami masih bisa bersyukur, soalnya kedua orang tua bisa diselamatkan. Selebihnya saya sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Sekarang ini cuma bisa pasrah," ujarnya dengan wajah tertunduk lesu.

Mustakim menuturkan, kebakaran itu terjadi sekira pukul 03.00 dini hari. Saat itu lima orang penghuni rumah sedang tertidur lelap.

Menurutnya, api pertama kali muncul dari konsleting listrik dari kabel kulkas dan dengan cepat langsung menyambar dinding rumah yang terbuat dari kayu.

Menyadari kobaran api telah membesarkan, Mustakim langsung membangunkan seluruh anggota keluarganya untuk segera menyelamatkan diri.

Namun Hari dan Puji, dua kakak kandungnya tidak bisa diselamatkan dalam kebakaran itu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved