Banjir Bandang di Lahat
Banjir Bandang Rusak Irigasi di Lahat, 200 Hektare Sawah Warga Mulak Sebingkai Tak Bisa Ditanami
Bahkan ratusan hektare sawah lainnya terancam tak bisa ditanam kembali akibat rusaknya irigasi untuk berfungsi mengaliri air ke sawah warga
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Banjir bandang yang melanda Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sibangkai, Kabupaten Lahat (30/12/2020) lalu merusak puluhan hektar sawah.
Bahkan ratusan hektare sawah lainnya terancam tak bisa ditanam kembali akibat rusaknya irigasi untuk berfungsi mengaliri air ke sawah warga.
Camat Mulak Seingkai, Erlambang mengatakan, selama ini Desa Keban Agung menjadi penghasil padi terbesar di Kecamatan Mulak Sebingakai.
Akibat banjir bandang merusak 34 hektare sawah milik warga.
Selain itu, banjir membuat irigasi rusak berat.
• Pagaralam Masuk Musim Paceklik, Kapolres Minta Warga Tingkatkan Keamanan dan Aktifkan Poskamling
Sehingga sekitar 200 hektare sawah lainnya tak bisa digarap dikarenakan tak bisa dialiri air.
"Karena irigasi rusak ratusan hektar sawah dipastikan tidak bisa digarap hingga dua kali masa panen," ungkapnya, Rabu (15/1/2020).
Erlambang mengungkapkan, dinas terkait telah memeriksa kondisi tersebut.
Pihaknya berharap dalam waktu dekat irigasi dapat diperbaiki, sehingga warga dapat kembali menggarap sawah.
"Dinas PU sudah memeriksa, tinggal kapan dibangun," benernya.
Sementara, pasca banjir bandang di Desa Keban Agung, sebagian warga sudah mulai beraktivitas untuk pergi ke kebun.
Namun ada juga yang masih membersihkan rumah.
"Warga masih bertahan mengungsi di rumah kerabatnya di sini (Desa Keban Agung ). Kalau kantor camat sudah pindah di kantor yang baru saja dibangun sejak senin kemarin, karena kantor camat sebelumnya juga ikut terendam hingga 1.5 meter yang merusak sebagian berkas, seperti komputer laptop dan fasilitas lainnya," sampainya. (SP/ Ehdi Amin)