Anggap Nama Wisma Atlet Bikin Alergi, RUPS JSC Usulkan Ganti Nama Pakai Bahasa Inggris
Hari ini, Rabu (15/1/2020) digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar biasa PT Jakabaring Sport City
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Hari ini, Rabu (15/1/2020) digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar biasa PT Jakabaring Sport City.
Rapat ini membahasa rencana perubahan nama Wisma Atlet JSC.
"Kita pertimbangan nama wisma apa dak perlu diubah? Ini masih kita diskusikan. Karena kalau nama wisma itu daya tariknya agak kurang. Mungkin agak barat, Inggris dikitlah. Hotel Green apa,"
"Kalau wisma, orang sudah alergi. Kalau wisma itu seolah barak. Itu harapan kita ke depan. Tapi belum putus. Kita sampaikan dulu ke Pak Gubernur selaku pemegang saham," ungkap Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya hadir selaku Ketua Dewan Pembina BUMD.
Mawardi Yahya hadir mewakili Gubernur Sumsel selaku Pemegang saham terbesar PT JSC
Turut hadir Adi tenggrana Direktur Keuangan & SDM PT SM (pemegang saham minoritas) yang mewakili Dirut PT SM Ir H Sarimuda MT yang berhalangan hadir.
Lalu ada Komisaris Utama PT JSC Drs H Akhmad Yusuf Wibowo MSi (yang juga Kadispora Sumsel), Komisaris PT JSC Aufa Syahrizal SP MSc (Kadis Kebudayaan Pariwisata Sumsel), anggota Komisaris PT JSC Ir H Basyaruddin MSc (Kepala Dinas Perumahan dan kawasan permukiman Sumsel.
Dari jajaran Direksi, ada Dirut PT JSC Meina P Paloh, Direktur Operasional PT JSC dirangkap Meina P Paloh, Direktur Keuangan Anjar Kristianto, Direktur Marketing Bambang Supriyanto.
Menurut Mawardi Yahya, susunan direksi PT Jakabaring Sport City (JSC) di tahun 2020 tidak mengalami perubahan.
Hanya saja akan mengisi kekosongan jabatan Direktur Operasional PT JSC yang untuk sementara dirangkap oleh Dirut PT JSC Meina P Paloh.
"Tetap tanpa ada perubahan, hanya membahas apa yang harus dilakukan JSC kedepan. Saya sebagai perwakilan Gubernur Sumsel sebagai pemegang saham menyampaikan pergantian direksi tidak ada, tapi kita akan membentuk tim seleksi untuk pengisian dirut operasional yang belum bisa kami putuskan," katanya.
Menurutnya, pada dasarnya RUPS Luar Biasa ini ingin memaksimalkan produktivitas fasilitas PT JSC agar tidak merugikan.
Mawardi menambahkan, selain membahas kandidat yang sesuai untuk mengisi jabatan direktur operasional PT JSC, pihaknya juga mengulas potensi fasilitas yang masih bisa menghasilkan.
"Manfaat tujuan JSC nantinya apa, bagaimana memaksimalkan venue-venue berpotensi. Karena seperti fasilitas water treatment sudah menghabiskan dana Rp15 miliar untuk produksi tetapi tidak maksimal malah menambah biaya, kita membahas keuntungan selanjutnya," katanya.
Baik Wagub maupun Meina menyebut pada RUPS LB ini dilakukan pemutusan hubungan dengan sebuah Ana Jico perusahaan investor yang dinilai wanprestasi.
Poin lainnya, terkait rencana perombakan terkait para pekerja yang diperbantukan di kawasan area venue kebanggaan wong Sumsel ini untuk outsourching. (SP/ Abdul Hafiz)