Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Tahun 2019 Terbaik Nasional, Ini Sektor Penyokong Paling Besar
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2019 terbaik nasional
Penulis: Hartati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2019 terbaik nasional.
Pertumbuhan ekonomi Sumsel melampaui pertumbuhan secara nasional tahun 2019.
Sumsel membukukan pertumbuhan 5,67 persen atau di atas pertumbuhan Sumatera 4,4 persen dan pertumbuhan nasional.
Sementara dari segi inflasi 2,06 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Yunita Resmi Sari mengatakan, sektor penyokong pertumbuhan ekonomi Sumsel tetap disokong sektor pertambangan, pengolahan, pertanian dan perikanan.
"Kedepan akan kita kembangkan sektor lain pendongkrak ekonomi Sumsel yakni dari sektor pariwisata, ekonomi syariah dan UMKM," ujarnya, Senin (13/1/2020).
Yunita menanbahkan, dari segi pembiayaan angka kredit macet (NPL) juga baik.
NPL industri pengolahan 1,36 persen, pertanian dan kehutanan 00,4 persen, pertambangan 8,69 dan Npl PBE di atas lima persen.
Dari sektor ekspor dan impor di tahun 2019, jumlah ekspor dan impor Sumsel sedikit melambat dan beriringan.
Ekspor Sumsel disokong oleh komoditas konvensional yakni karet dan batubara, sawit.
Belakangan muncul komoditas baru ekspor yang langsung melejit yakni pulp atau pengolahan bubuk kertas dan kopi.
"Kopi komoditas pendatang baru langsung melejit bahkan diminati di luar negeri sehingga akan terus didorong agar bisa terpenuhi," ujarnya.
Saat ini Sumsel bisa memproduksi 140 ribu ton kopi per tahun dengan luas lahan 250 ribu hektare.
Selain itu, Bank Indonesia juga sudah meresmikan dan mendorong operasional rumah kopi Sumsel untuk memperkenalkan kopi Sumsel dan juga terus mendukung sarana dan prasarana pendukung produksi kopi Sumsel agar bisa memenuhi permintaan dalam dan luar negeri.
Sementara itu dari sisi impor juga meningkat.
Impor besi dan baja, amoniak masih menjadi jenis barang yang diimpor.
Ini menjadi kabar baik karena impor yang dilakukan Sumsel bukan dari sektor konsumtif tapi lebih kepada barang pendukung produksi.
"Bank Indonesia juga mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel dari sektor pariwisata dengan fokus saat ini wisata Sungai Musi yang dimulai dari objek wisata kampung Almunawar, sentra kain Sumsel Tuang Kentang, wisata Kampung Kapitan dan diakhiri dengan ngopi bersama di rumah Kopi Sumsel," tutupnya.