Mayat di Kemang Manis Palembang
Bonar Diduga Meninggal Sejak 2 Hari Lalu, Ditemukan Banyak Obat di Kamarnya
Bonar selama ini tinggal sendirian di rumahnnya di Jalan Kemang Manis RT 07 RW 03 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Darius alias Bonar (65 tahun), ditemukan tak bernyawa dalam kondisi telah membusuk di kediamannya di Jalan Kemang Manis RT 07 RW 03 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Jumat (10/1/2020).
Sontak hal ini begitu mengagetkan warga sekitar.
Diduga ia telah meninggal dunia sejak dua hari lalu.
Hal ini berdasarkan penuturan Mat Bonel, tetangga Bonar yang mengatakan bahwa ia terakhir kali bertemu dengan temannya itu pada Rabu (8/1/2020) lalu.
"Rabu siang memang saya lihat dia ada ngobrol berdua dengan laki-laki di rumahnya. Tapi saya tidak kenal siapa itu. Tidak lama kemudian mereka berjalan pergi."
"Pas saya tegur mau kemana, katanya ke kantor lurah. Nah dari situ dia sudah tidak terlihat lagi," ujarnya saat ditemui di depan instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.
Jenazah Bonar ditemukan dalam kondisi terlentang dan sudah membusuk di kamarnya.
Terkait dengan penyebab kematian pria paruh baya itu, hingga saat ini masih belum diketahui.
Jenazahnya juga masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.
Sementara itu, Kanit INAFIS Polrestabas Palembang, Ipda Agus. M yang mengevakuasi jenazah Bonar mengatakan, dugaan awal penyebab kematian pria yang bekerja sebagai penjaga malam di pasar burung 16 Ilir itu, dikarenakan sakit.
Sebab terdapat obat-obatan di atas meja yang tak jauh dari posisi jenazah ditemukan.
"Tapi itu baru dugaan awal, belum ada kepastian. Dan saat ini juga masih dilakukan penyelidikan terkait penyebab kematiannya. Kami juga masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,"ujarnya.
Tinggal Sendiri
Bonar selama ini tinggal sendirian di rumahnnya di Jalan Kemang Manis RT 07 RW 03 Kelurahan Kemang Manis Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
Dalam kesehariannya, pria yang bekerja sebagai penjaga malam di Pasar 16 Ilir Palembang itu, diketahui memang tinggal seorang diri.
Menurut warga sekitar, Bonar tadinya seorang pengurus partai politik tingkat Kecamatan.
Namun sekarang tidak lagi jadi pengurus melainkan hanya sebagai kader.
Jika ada calon DPR yang mau mencalonkan diri, Bonar selalu mendatangi rumah warga untuk memberikan kalender dan sosialisai tentang calon tersebut.
Diketahui rumah yang ditempati Bonar ialah rumah ayahnya.
Karena ayah dan ibu nya sudah meninggal dan tidak ada yang mengurusi rumah tersbut, jadilah ia yang menempati rumah itu.
Masani, warga sekitar mengatakan, Bonar ialah orang yang sangat baik dan ramah di lingkungan rumahnya.
Ia sering memberikan uang kepada anak kecil jika bertemu di jalan.
"Bonar ialah orang yang ramah dan baik terhadap anak kecil," ujarnya.
Mat Bonel, tetangga korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara menurutkan, Bonar baru diketahui meningal setelah warga menerima laporan dari Putra yang merupakan anak angkat korban.
Saat itu, Putra hendak meminta pisang dari pohon yang berada di halaman rumah Bonar.
Ketika memasuki rumah, ia merasa curiga sebab pintu masuk dalam keadaan sedikit terbuka dengan keadaan ruang depan yang gelap gulita.
Padahal hari sudah menunjukkan hampir sore hari.
Kecurigaan Putra semakin bertambah ketika pintu depan dibuka lebar.
Seketika tercium bau busuk begitu menusuk hidung dari dalam rumah.
Putra yang ketakutan, langsung memanggil warga sekitar untuk memeriksa kediaman ayah angkatnya itu.
"Putra langsung memanggil warga dan ketua RT setempat. Dan setelah kami cek bersama-sama, kondisi Bonar sudah dalam keadaan terlentang dan jenazahnya sudah membusuk di dalam kamar," ujarnya.