Banjir dan Longsor Pagaralam Lahat

Baru Dibangun, Rumah Pengantin Baru di Lahat Hanyut Terseret Banjir

Rumah pengantin baru di Desa Mandi Angin, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, ikut terseret banjir, Kamis (9/1/2020).

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Ehdi Amin
Rumah pengantin baru di Desa Mandi Angin, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, ikut terseret banjir, Kamis (9/1/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Rumah pengantin baru di Desa Mandi Angin, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat, ikut terseret banjir, Kamis (9/1/2020).

Koni dan Ika, pasangan pengantin baru ini tidak menyangka bakal mendapat musibah ini.

Saat kejadian itu, keduanya sudah terjaga dari tidur sehingga bisa menyelamatkan diri.

"Pas air sudah masuk ke desa kami sudah terjaga dan langsung mengamankan barang-barang. Namun untuk rumah yang belum lama kami dirikan tak sempat diselamatkan hingga hanyut, "ujarnya Koni.

Sementara, Ketua PKk Lahat, Lidyawati Cik Ujang sangat perihatin apa yang menimpa Koni.

Istri bupati Lahat ini memberikan bantuan kepada keduanya seperti peralatan memasak.

"Ada puluhan rumah yang terendam satu hanyut. Korbam tidak ada, "ujar Kadesandi Angin John Asmoni.

Banyak Desa Terendam

Hujan deras mengguyur Kabupaten Lahat sejak Rabu (8/1) sekitar pukul 23.00 WIB, kembali menimbulkan bencana.

Banjir dan longsor kembali dirasakan masyarakat Lahat.

Untuk sementara pagi ini, titik banjir terparah yang terpantau, meliputi Desa Lubuk Sepang, Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang, Desa Batai Kecamatan Gumay Talang, dan Desa Gunung Kembang Kecamatan Kikim Timur.

"Desa Tanjung Sirih yang dibawah, yang paling tinggi banjirnya. Sementara belum terpantau ada korban jiwa, diperkirakan puluhan rumah terendam air," terang Kepala BPBD Lahat, Marjono SE, Kamis (9/1), sekitar pukul, 08.00 WIB.

Marjono menuturkan, saat ini seluruh porsenil BPBD Lahat sudah diterjunkan ke titik-titik banjir untuk membantu warga. Sedangkan untuk di dalam Kota Lahat, belum terpantau adanya banjir.

Untuk wilayah di Kelurahan Kota Jaya, pihaknya sudah melakukan pembersihan puing-puing kayu yang menyebabkan air jadi tergenang dan meluap ke perumahan warga.

"Untuk longsor ada di Desa Terkul. Alat berat baru saja sampai untuk lakukan pembersihan," ujar Marjono, menghentikan perbincangan karena hendak meluncur ke titik longsor.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved