Serangan Iran ke Amerika

Iran Ancam 'Bom' Israel dan Dubai Jika Amerika Serikat Berani Membalas Serangan Rudal Balistiknya

Iran kembali memberikan ancaman ke Amerika Serikat pasca menembakkan rudal balistik ke pangkalan di Irak.

Editor: Moch Krisna
Theusposts.com
Theusposts.com 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Iran kembali memberikan ancaman ke Amerika Serikat pasca menembakkan rudal balistik ke pangkalan di Irak.

Adapun jika Amerika Serikat membalas serangan tersebut maka Iran akan melakukan tindakan lebih masif.

Salah satunya mengancam akan mengebom Israel dan Dubai.

Dilansir dari Dailymail.UK, Teheran menembakkan lebih dari selusin rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat.

Tindakan tersebut sebagai ajang serangan balas dendam atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani pada hari Jumat.

Pangkalan udara Ayn al Asad di Irak barat yang dikunjungi oleh Donald Trump pada Desember 2018 dan pangkalan Erbil di Kurdistan Irak sama-sama diserang oleh rudal pada hari Selasa sekitar pukul 5.30 sore.

Pengawal Revolusi Iran memperingatkan AS dan sekutu regionalnya agar tidak membalas serangan rudal itu.

Penjaga mengeluarkan peringatan melalui pernyataan yang dibawa oleh kantor berita IRNA milik pemerintah Iran.

Senjata Perang Iran
Senjata Perang Iran (Intisari)

"Kami memperingatkan semua sekutu Amerika, yang memberikan pangkalan mereka kepada tentara terorisnya, bahwa setiap wilayah yang merupakan titik awal dari tindakan agresif terhadap Iran akan menjadi sasaran," kata The Guard.

Saluran televisi lain dari Garda juga mengancam akan mengebom Dubai dan Haifa di Israel.

Televisi pemerintah Iran mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan A.S. Qassem Soleimani dari AS, yang prosesi pemakamannya Selasa di kota kelahirannya di Kerman memicu seruan marah untuk membalas kematiannya.

Pentagon mengatakan rudal itu 'jelas diluncurkan dari Iran' untuk menargetkan pasukan militer dan koalisi AS di Irak.

Presiden Donald Trump telah diberitahu tentang serangan itu dan Menteri Pertahanan Mark Esper dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terlihat tiba di Gedung Putih segera setelah berita tentang serangan itu pecah.

Ini meningkatkan kemungkinan konflik terbuka meletus antara kedua negara, yang telah menjadi musuh sejak hari-hari segera setelah Revolusi Islam 1979 Iran.

Setelah serangan itu, seorang mantan negosiator nuklir Iran memposting gambar bendera Republik Islam di Twitter

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved