Berita Pendidikan

Sejarah Berdirinya UIN Raden Fatah Palembang, Digagas 3 Orang, Punya 24 Ribu Mahasiswa

UIN Raden Fatah saat ini satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Sumatera Selatan (Sumsel)

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Linda Trisnawati
UIN Raden Fatah saat ini satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Sumatera Selatan (Sumsel), yang terus berkembang sejak bertransformasi pada 2014. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menjadi kebanggaan warga Sumsel.

UIN Raden Fatah saat ini satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Sumatera Selatan (Sumsel), yang terus berkembang sejak bertransformasi pada 2014.

Saat ini UIN Raden Fatah Palembang memiliki 9 Fakultas dan juga ada Program Pascasarjana dengan keseluruhan 45 Program Studi (D3, S1, S2 dan S3).

Dengan jumlah dosen 500 orang dan didukung 300 orang staf akademik, saat ini UIN Raden Fatah Palembang memiliki lebih dari 24.000 mahasiswa.

Kampus UIN Raden Fatah Palembang ini ada tiga kampus yaitu Kampus A yang ada di Jalan Prof KH Zainal Abidin Fikri Nomor 1 Km 3.5 Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning Palembang.

Lalu Kampus B ada di Jalan Gubernur H.A Bastari Jakabaring Kota Palembang dan Kampus C di Payakabung. Pada awal 2019 pembangunan sarana prasarana kampus di tiga kampus UIN Raden Fatah terus ditingkatkan.

Sejarah

UIN Raden Fatah Palembang ini dulunya bernama Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Raden Fatah Palembang yang diresmikan pada tanggal 13 November 1964 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumsel.

Berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 1964 tanggal 22 Oktober 1964.

Asal - usul berdirinya IAIN Raden Fatah erat kaitannya dengan keberadaan lembaga - lembaga pendidikan tinggi agama Islam yang ada di Sumsel dengan IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta.

Cikal bakal IAIN awalnya digagas oleh tiga orang ulama, yaitu KHA. Rasyid sidik, K.H. Husin Abdul Mu’in dan K.H. Siddik Adim pada saat berlangsung muktamar Ulama se Indonesia di Palembang tahun 1957.

Gagasan tersebut mendapat sambutan luas baik dari pemerintah maupun peserta muktamar. Pada hari terakhir muktamar, tanggal 11 September 1957dilakukan peresmian pendirian Fakultas Hukum Islam dan pengetahuan Masyarakat yang diketuai oleh K.H. A. Gani Sindang Muchtar Effendi sebagai Sekretaris.

Setahun kemudian dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Islam Sumatra Selatan (Akte Notaris No. 49 Tanggal 16 Juli 1958) yang pengurusnnya terdiri dari Pejabat Pemerintah, ulama dan tokoh- tokoh masyarakat.

Pada tahun 1975 sampai dengan tahun 1995 IAIN Raden Fatah memiliki 5 Fakultas, tiga Fakultas di Palembang, yaitu Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, lalu dua Fakultas di Bengkulu yaitu Fakultas Ushuluddin di Curup dan Fakultas Syariah di Bengkulu.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya pengembangan kelembagaan perguruan tinggi agama Islam, maka pada tanggal 30 juni 1997, masing - masing ke dua Fakultas di tingkatkan statusnya menjadi sekolah tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), yaitu STAIN Curup dan STAIN Bengkulu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved