Driver Taksi Online Dirampok

Kesedihan Putra Kandung Driver Online yang Dibunuh, Mario Terus Menerus Istighfar

Kesedihan mendalam begitu dirasa keluarga Ruslan Sani (43), driver taksi online di Palembang yang tewas usai menjadi korban perampokan, Sabtu (28/12/2

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Mario (20) anak kandung Ruslan Sani, tak kuasa menahan tangis melihat jenazah ayahnya di RS Bhayangkara, Minggu (29/12/2019) 

"Luka yang saya lihat ada di ulu hati satu tusukan, di pinggang dekat ginjal sebelah kiri ada dua luka tusuk. Dibagian kepala belakang sebelah kiri ada tiga lubang tusuk," paparnya.

Dikatakan Mulyono, menjadi driver taksi online hanyalah pekerjaan sambilan bagi korban sejak lebih dari setahun belakangan ini.

Selain menjalankan pekerjaan utamanya sebagai tenaga honorer di RSMH.

Pekerjaan itu dijalani korban agar bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya.

"Kita sama-sama tahu, berapa gaji honor. Jadi sejak lebih dari setahun belakangan dia juga jadi driver taksi online untuk menambah penghasilan. Anaknya satu masih kuliah semester 1 dan satu lagi baru lulus SMA. Semuanya butuh biaya untuk hidup dan pendidikan," ujarnya.

Di mata pihak keluarga, korban merupakan tulang punggung dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras dan bertanggung jawab.

Itulah mengapa, ketika tahu korban mulai bekerja sambilan sebagai driver taksi online, pihak keluarga terus mengingatkan agar ia berhati- hati ketika menerima orderan.

Khususnya saat malam hari dan disaat menerima orderan yang dirasa mencurigakan.

"Sebenarnya dia sudah diingatkan untuk hati-hati. Apalagi sekarang ini sudah banyak kejadian buruk yang menimpa driver online. Tapi rupanya dia ikut jadi korban. Mungkin ini juga sudah jadi ajalnya Seperti ini," ujar Mulyono yang kembali tak kuasa menahan air matanya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga sangat berharap agar aparat kepolisian dapat menindak tegas para pelaku dan menegakkan hukuman berat kepada mereka.

"Kami paham bahwa segala tindak kejahatan sudah ada pasal yang mengatur hukumannya. Tapi kami juga berharap para pelaku kejahatan terhadap adik saya ini mendapat hukuman berat, bila perlu hukuman mati," ujarnya.

Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di TPU Sematang Borang.

"Akan kami bawa dulu ke rumah duka sebab istri dan pihak keluarga lain juga ingin melihat jenazahnya. Baru kemudian akan kami makamkan di TPU Sematang Borang," ujarnya.

Ruslan Sani (43) warga RSS-C Griya Harapan Blok 3 E Kecamatan Sako Palembang, tewas usai menjadi korban perampokan, Sabtu (28/12/2019).

Rupanya, sebelum kejadian itu, korban sempat merasa ragu dengan orderan yang ia terima.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved