Maestro Binaraga Sumsel Joni Waker Meninggal Dunia, Sang Pencetus Atlet Harus Bebas Doping

Maestro Binaraga Sumsel Joni Waker Meninggal Dunia, Sang Pencetus Atlet Harus Bebas Doping

SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Foto semasa hidup Juni Waker Bong. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hingga akhir hayatnya, Juni Waker Bong begitu konsisten
dalam cabang olahraga (cabor) binaraga.

Melalui tangan dinginnya, terlahir altet binaragawan dari Sumsel yang menorehkan prestasi bahkan di kancah internasional.

"Setahu kami, beliau mulai tertarik pada binaraga sejak tahun 2000-an. Semenjak itu sudah ada atlet-atlet yang beliau latih dan berhasil mendapat prestasi, termasuk saya sendiri," ujar Atlet binaraga nasional yang juga menantu Joni Waker, Komara Dhitayana saat ditemui di Rumah Duka RS Charitas, Jumat (27/12/2019).

Joni Waker sendiri, semasa hidupnya tidak pernah mengeluhkan adanya penyakit yang ia rasakan.

Diduga, ia meninggal karena sakit maag.

Polisi Bongkar Rumah Pembuatan Senjata Api di PALI, Pelaku Belajar dari YouTube

Sebenarnya, semasa hidup ada satu hal yang menjadi perhatian dan selalu ditanamkan Juni Waker kepada seluruh atlet yang ia latih.

Yakni agar seluruh atlet binaraga dapat hidup bersih tanpa menggunakan narkoba maupun doping.

Mengingat, sampai saat ini binaraga merupakan salah satu cabang olahraga yang atlet-atletnya banyak menggunakan obat-obatan sebagai penambah stamina atau membentuk tubuh agar menjadi ideal.

Hal ini berimbas dengan dipertanyakan kelayakan cabor binaraga untuk ikut dalam ajang kejuaraan.

Pencuri Ini Tembak Polisi yang Gagalkan Aksinya, Ditangkap di Tangga Buntung

"Bahkan sudah ada beberapa ajang kejuaraan yang mencoret cabor binaraga karena memang banyak atlet yang menggunakan doping. Imbasnya ke siapa, ya tentunya kami yang bersih dari hal itu.

Nah, disini yang menjadi salah satu fokus kami termasuk Joni Waker dalam cabor binaraga,"ucapnya.

Sebagai orang yang memiliki harapan besar untuk memajukan binaraga, semasa hidup Joni Waker selalu menanamkan agar para atlet terlepas dari obat-obatan yang tak seharusnya dikonsumsi.

Seperti narkoba, steroid atau doping.

Sebab obat-obatan tersebut sangat tidak baik untuk kesehatan.

Hal itu pula yang Joni Waker tanamkan pada Komara Dhitayana yang merupakan menantunya.

Bukan main bangganya pengusaha pusat kebugaran di Palembang itu, ketika sang menantu berhasil menerima penghargaan Rekor Muri di tahun 2017 sebagai atlet binaraga tanpa steroid selama 22 tahun.

"Rekor tersebut saya terima juga atas dukungan dari beliau. Ia tidak pernah bosan untuk mengarahkan hal-hal positif pada kami. Termasuk untuk menjadi binaraga yang bersih dan jujur tanpa menggunakan obat-obatan apapun," ucapnya.

Salah satu hal yang ditanamkan Juni Waker semasa hidupnya yakni cabor binaraga juga memiliki tujuan seperti cabor lainnya.

Yakni, orang yang menekuni cabor agar dapat hidup sehat melalui olahraga yang ditekuninya.

Bukan malah mengharapkan sesuatu yang lebih, dalam hal ini prestasi sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Termasuk menggunakan obat-obatan yang dilarang. Padahal sudah diketahui bahwa itu dapat berdampak buruk pada kesehatan.

"Semangat beliau dan pesan-pesannya akan selalu diingat dan kami jaga. Dengan meninggalnya beliau, tentu membawa kesedihan tersendiri bagi kami pihak keluarga dan cabor binaraga khususnya di wilayah Sumsel ini,"ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved