Berita Palembang

Istilah Tujah dan Kebiasaan Bawa Senjata Tajam Bikin Nama Buruk Palembang dan Sumsel

Kapolda juga mengharapkan, kebiasaan membawa senjata tajam di pinggang dan "Tujah" harus dapat dihilangkan

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto menceritakan banyak hal dengan Redaksi Tribun Sumsel saat kunjungannya ke Graha Tribun, Jumat (27/12/2019).

Diantaranya tentang pengamanan malam tahun baru.

Ia mengungkapkan tindakan tegas akan diberikan kepada orang yang membuat rusuh.

Menurutnya, boleh saja orang mengadakan kegiatan di malam tahun baru, akan tetapi sebaiknya tidak berkeliling.

Lebih baik mengadakan kegiatan di rumah atau lingkungan tempat tinggal.

"Kalau ada yang buat rusuh, saya sudah perintahkan tindak tegas. Percuma anggota polisi dibekali senjata bila itu tidak dipergunakan untuk membuat rasa aman bagi masyarakat," ujar Priyo, Jumat (27/12/2019).

Kapolda juga mengharapkan, kebiasaan membawa senjata tajam di pinggang dan "Tujah" harus dapat dihilangkan.

Sengketa Tanah, Kades di Musi Banyuasin (Muba) Dibacok Mantan Kades, 1 Orang Meninggal

Karena itu kebiasaan buruk yang juga membuat nama Palembang dan Sumsel juga dikenal buruk.

Kebiasaan membawa sajam di pinggang membawa dampak buruk.

Tindakan kriminal yang terbilang cukup tinggi di Sumsel, kerap kali identik dengan menggunakan senjata tajam.

Dari itulah, peraih penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama ini terus berupaya untuk menghilangkan kebiasaan masyarakat membawa sajam di pinggang.

Sosialisasi tinggalkan senjata tajam juga selalu disampaikan melalui program safari Jumat, safari subuh dan program-program lainnya.

Ia selalu memberi pengertian kepada tokoh masyarakat untuk meneruskan pesan supaya tidak membawa sajam di pinggang ketika keluar rumah.

Oknum Polisi Bekingi Pengeboran Sumur Minyak Ilegal di Jambi Ditembak, Ini Perannya

"Saya prihatin, hanya untuk mengambil motor atau barang lainnya, sampai ada korban jiwa. Harusnya, hanya mengambil jangan sampai melukai apalagi membunuh. Itu karena kebiasaan tadi, membawa sajam di pinggang," ujarnya.

Priyo mengharapkan, peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan menghilangkan kebiasaan buruk membawa sajam dipinggang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved