Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam
Polisi: Kecelakaan Bus Sriwijaya Karena Sopir Mengantuk, Analisa Sementara
Ditlantas Polda Sumsel masih menganalisa secara manual penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
Nantinya, dimungkinkan untuk dapat mengetahui penyebab pasti kecelakaan bus Sriwijaya dengan cara memotong-motong badan bus dan diletakan ke titik awal kecelakaan lalu dijatuhkan ke jurang tepat lokasi bus jatuh.
"Susah untuk menganalisanya, padahal alat sudah terbilang canggih. Kendalanya itu tadi, karena rentang waktu dari titik awal kecelakaan ke jurang harus di tempuh 20 menit. Terlebih menuju ke lokasi tidak bisa menggunakan kendaraan, harus berjalan kaki," jelasnya.
Bus yang menabrak pagar pembatas, terjun ke dalam jurang dengan bagian depan terlebih dahulu menghamtam jurang. Sehingga, penumpang yang tewas merupakan duduk dibagian depan bus. Sedangkan, penumpang yang duduk di belakang termasuk kernet bisa selamat.
"Sopir bus yakni Ferry yang tewas. Kernetnya selamat, karena dia berada dibagian belakang. Itu analisanya sementara," kata Supriadi.
• Jenazah Sari Lama Dikenali karena Sidik Jari Sempat Tidak Teridenfikasi dan Tanpa KTP
Jurang
Bus Sriwijaya Exspres yang sarat penumpang terjun ke jurang Likuan Lematang Pagaralam, Selasa (24/12) dini hari.
Tragedi itu mengakibatkan 26 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Ini adalah kecelakaan terburuk yang pernah terjadi di Pagaralam selama 5 tahun terakhir.
Jurang Likuan Lematang itu berada di antara akses jalan raya Pagaralam-Lahat.
Jalan Pagaralam-Lahat memang terkenal dengan jalan yang menanjak dan berliku, seperti daerah pegunungan.
Likuan Lematang adalah satu dari dua Likuan ekstrem yang ada di sana. Satu likuan lainnya yakni Likuan Endikat.
Disebut masyarakat setempat sebagai likuan karena jalan menikung yang tajam dan tanjakan.
Di sisi jalan itu adalah jurang dan tebing.
Lokasi