Gerhana Matahari Cincin
Niat, Tata Cara dan Tuntunan Sholat Gerhana Matahari Cincin yang Diajarkan Rasulullah SAW
Niat, Tata Cara dan Tuntunan Sholat Gerhana Matahari Cincin yang Diajarkan Rasulullah SAW
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
7. Disunahkan memanjangkan bacaan surat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW dalam shalat gerhana memanjangkan bacaannya. (HR. Muttafaq alaih). Namun hendaknya tetap mempertimbangkan kemampuan dan kondisi jamaah.
8. Disunahkan menyampaikan khutbah setelah selesai shalat, berdasarkan perbuatan Nabi Muhammad SAW bahwa beliau setelah selesai shalat naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR. Nasa'l). Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampailkan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti shalat Jumat. Sebagian ulama menganggap tidak ada sunah khutbah selesai shalat, akan tetapi petunjuk hadits lebíh menguatkan disunahkannya khutbah setelah shalat gerhana.
9. Dlanjurkan memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan azab kubur.
TATA CARA SHOLAT GERHANA MATAHARI DAN BULAN
a. Berniat di dalam hati. Adapun jika dilafazkan:
Niat Shalat Gerhana Bulan (Khusuf)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan likhusuufil qomari rok 'taini lillahi taa'ala
Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat (Imam/ma'mum) karena Allah ta'ala"
Niat Shalat Gerhana Matahari (Kusuf)
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan likusuufis syamsi rok'taini lillahi taa'ala
Artinya : "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat (imam/ma`mum) karena Allah ta'ala "
b. Takbiratul ihram yaitu bertalkbir setelah niat sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca ayat/surat dengan jahr (dikeraskan suaranya) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi SAW. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);