Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam
Ulul Santriwati Asal Banyuasin Meninggal saat Kecelakaan Bus Sriwijaya, Orangtua Ganti Uang Hilang
A Ulul Azmi (15 tahun), satriwati asal Banyuasin menjadi korban meninggal dalam kecelakaan Bus Sriwijaya.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-A Ulul Azmi (15 tahun), menjadi korban meninggal dalam kecelakaan Bus Sriwijaya.
Barang-barang yang dibawa satriwati asal Banyuasin ini tak satupun ditemukan.
Sang ibu Parida Ariani menyebutkan, uang titipan kawan-kawan anaknya sebesar Rp 2 juta untuk membeli kitab di Palembang juga hilang.
Ulul rencananya setiba di Palembang akan membeli keperluan belajar di Pesantren Darussalam Tegaraja, Kota Bengkulu.
"Iya mba Ulul itu kan sering bawain titipan belanja buku kitab kuning teman-temannya, Ulul bawa uang 2 juta, tapi ga ketemu. Kami harus ganti uang tersebut," ungkapnya dengan raut wajah sedih.
Sang ibu mengetahui putrinya membawa uang sebesar 2 juta dari sang kaka yang kerja di Pesantren Tempat ulul menimba Ilmu.
"Kami itu tau dari anak aku yang pertama kan kerja di sana, ayuknya ngomong Ulul bawa uang 2 juta rupiah untuk beli kitab titipan kawannya," tutur Ibunda.
Sang ayah, Paeran Pranata mengakui melihat catatan titipan buku tersebut saat sang kakak datang bersama Abuya Pesantren tempat Ulul menimba Ilmu.
"Tadikan abuya, kakak, ustad ustadzah sama kawan-kawannya mba ulul datang dek, jadi kami liat catatannya ada yang mau beli kitab Rp 200 ribu dan lain lain kami total semuanya Rp 2 juta rupiah," pungkasnya.
Bukan hanya uang, barang barang berupa koper dan sebagainya pun tidak ada.
Hanya perhiasan di tangan dan leher saja yang dikembalikan.
"Barang, koper, baju, dompet, ga ada yang kembali dek, cuman perhiasan yang ada di tangan sama leher tetap dikembalikan ke kami, ungkapnya, Rabu (25/12/2019).
Ditimpa Motor
Lima warga Desa Perajen, Kabupaten Banyuasin, Sumsel menjadi korban tewas kecelakaan Bus Sriwijaya di Lematang Pagaralam, Senin (23/12/2019) malam.
A Ulul Azmi binti Paeran Pranata (15 tahun) merupakan satu diantara korban kecelakaan itu.
Ulul hari ini Rabu (25/12/2019), dimakamkan di TPU Prajen Dusun 1 Kelurahan Mariyana Kabupaten, Banyuasin Sumatera Selatan.
Tribunsumsel.com mendatangi keluarga korban di kediamannya di Desa Prajen Kecamatan Mariyana.
Sang ibu, Parida Ariani merasakan keganjalan atas meninggal anaknya.
Menurutnya, anaknya sewaktu bus jatuh ke jurang ketimpa motor yang dibawa oleh Bus Sriwijaya.
Penjelasan ini ia dapatkan dari seorang temen anaknya yang selamat dari kecelakaan tersebut.
"Yo dek aku masih janggal soalnya kata Aldi kawan anakku itu ada motor di dalam bus itu, jadi anak aku pas mobil jatuh motor itu turut jepit anak aku," tuturnya sedih.
Selain itu, ia makin merasakan kejanggalan itu lantaran saat melihat lengan anaknya yang patah dan lebam.
"Aku juga liat dek di lengan mbak Ulum itu patah trus lebam kaya ketimpa sesuatu ga mungkin kan anak pesantren bohong," ungkapnya.
Sang ayah Paeran Pranata juga menyatakan kemungkinan motor tersebut jadi penyebab lantaran sungai tempat bus jatuh tidak lah dalam dan tidak deras.
"Iya karena kami lihat busnya itu emang sudah tidak layak pakai terus juga arus sungai itu tidak dalam ataupun deras mereka bisa keluar kalau ga ketimpa barang yang berat," ungkapnya.
Ia juga mengaku kecewa lantaran belum adanya pihak Bumi Sriwijaya yang mengunjungi desa ini.
"Saya juga kecewa karena belum ada pihak bus yang mendatangi desa kami padahal korban dari desa ini 5 orang tapi yaudahlah saya ikhlas," ungkapnya dengan nada lemas.
Namun sang adik, Paeran Pranata menyatakan akan mengajukan somasi ke PT bus Sriwijaya setelah 3 hari yasinan nanti.
"Nanti setelah 3 hari yasinan adik saya perwakilan dari desa ini akan mengajukan somasi ke pihak bus Bumi Sriwijaya," tutupnya. (TS/ Nisa)