Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Pagaralam
Kesedihan Keluarga Besar Kehilangan 4 Orang Sekaligus Korban Bus Sriwijaya, 2 Orang Belum Ditemukan
Suasana duka menyelimuti keluarga besar Roshita (50) salah satu korban kecelakaan Bus Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang.
Penulis: Ika Anggraeni | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Suasana duka menyelimuti keluarga besar Roshita (50) salah satu korban kecelakaan Bus Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang.
Selain Roshita di lingkaran keluarga ini ada tiga orang lainnya yang jadi penumpang bus Sriwijaya. Anak Roshita bernama Intan Permatasari (19) lalu ada adik sepupu dari Roshita, Fitria Apriyanti (40) dan anaknya Raisa (5).
Sampai saat ini baru Roshita dan Raisa yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya yakni Intan dan Fitria belum ditemukan.
Jenazah Rositapun tiba sekitar pukul 23.00 semalam dan dibawa kerumah adik kandungnya yang berlokasi di jalan Pandawa Lima Kota Muaraenim.
Rumah dukapun dipenuhi oleh ratusan pelayat datang silih berganti untuk menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban.

Tribunsumsel.com yang mencoba masukpun sempat mendapat penolakan dari salah satu keponakan korban yang terlihat syok dan tidak ingin peristiwa yang dialami Rosita tersebut diekspos.
"Maafkan anak saya ya, dia terlalu terpukul karena kehilangan waknya yang sudah dianggap seperti ibu kandungnya sendiri, karena dari kecil, korbanlah yang merawat anak saya," kata Yus Arianto yang tak lain adalah adik ipar korban.
Dikatakan Yus, Bahwa ia sama sekali tak menyangka bahwa keluarganya mendapatkan musibah tersebut.
"Keluarga kami yang menjadi korban dalam bus tersebut ada 4 orang, dua sudah ketemu dan dua lagi belum, semua ibu dan anak, mereka adalah Rositha (50) dan Anaknya Intan Permatasari (19) tujuan mereka pulang ke Muaraenim dan Fitria Apriyanti (40) dan anaknya Raisa (5) tujuan mereka ke Palembang, untuk ayuk Rositha dan Raisa jenazahnya sudah ditemukan, dan dua lagi Intan dan Fitria hingga kini belum ditemukan,kami masih masih menunggu kabar mereka," katanya.

Dikatakan Yus, bahwa sebelum peristiwa tersebut terjadi, korban masih sempat berkomunikasi.
"Si Intan masih sempat nelepon anak saja sekitar pukul 21.00 Wib, mereka bilang sudah masuk didaerah pagaralam, dan kami tidak menyangka, kalau itu adalah terakhir kalinya kami mendengar suara mereka," katanya.
Dijelaskan Yus, bahwa kakak Iparnya tersebut ke Bengkulu karena menjemput anaknya Intan yang libur kuliah.
"Intan satu-satunya anak ayuk saya, dan dia baru masuk kuliah, rencananya karena Intan libur jadi dijemput untuk pulang ke Muaraenim," katanya.