Berita Palembang

Tumpukan Sampah di Sebelah Halte Transmusi, Jadi Tempat Pembungan Sampah

Permasalahan sampah nampaknya masih menjadi salah satu persoalan yang belum bisa terlepaskan dari kota Palembang.

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Masyarakat yang merapikan tumpukan sampah berserakan di pinggir jalan samping halte Trans Musi jalan Demang Lebar Daun, Senin (23/12/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Permasalahan sampah nampaknya masih menjadi salah satu persoalan yang belum bisa terlepaskan dari kota Palembang.

Sebab masih banyak titik-titik kawasan kota yang terganggu keindahannya akibat masih adanya tumpukan sampah yang berserakan.

Bahkan tumpukan sampah juga tak jarang sampai mengganggu kenyamanan fasilitas umum.

Seperti yang terjadi di Halte Trans Musi Jalan Demang Lebar Daun yang tepat berada di depan kantor Dinas Perindustrian Sumatera Selatan.

Di sini, masyarakat yang menunggu Trans Musi juga harus bersabar dengan kerasnya aroma tak sedap dari sampah limbah rumah tangga yang banyak berserakan persis di samping halte.

Belum lagi adanya hewan seperti lalat dan nyamuk yang mengerumuni tumpukan sampah itu, juga semakin menambah ketidaknyamanan yang dirasa.

"Saya rasanya tidak sabar nunggu (Trans Musi) lama-lama disini. Sudah bau, banyak nyamuk juga. Tapi ya memang seperti ini keadaannya disini,"ujar Husna mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palembang saat ditemui tengah menunggu Trans Musi di halte depan kantor Dinas Perindustrian Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019).

Sementara itu, Haryani (37) salah seorang warga sekitar mengatakan adanya tumpukan sampah di samping halte dikarenakan banyaknya orang dari luar kawasan tersebut yang menjadikan Halte itu seperti tempat pembuangan bersama.

Padahal menurutnya, hanya warga RT.01 Jalan Demang Lebar Daun saja yang semestinya diperbolehkan membuang sampah di tempat tersebut.

"Sebelumnya di tempat itu ada tong sampah khusus warga kami. Tapi semakin hari semakin banyak warga lain yang juga ikut-ikutan buang sampah disitu. Sampahnya sampai penuh dan meluber dan ujung-ujungnya tong itu ditarik sama petugas sampah," ujarnya.

Sebenarnya sudah ada upaya untuk mencegah agar warga tidak membuang sampah di samping halte tersebut.

Seperti memasang spanduk peringatan dan teguran secara langsung bila terlihat ada warga luar yang membuang sampah disana.

Namun peringatan itu sama sekali tidak diindahkan dan terus saja diabaikan.

"Sampah disana juga rutin diangkut. Dalam sehari bisa tiga kali diambil. Tapi tetap saja sampahnya ada terus. Wajar sih, setiap saat ada saja yang buang sampah disana," ujarnya.

Belum lagi disaat musim penghujan seperti sat ini, tumpukan sampah yang tercecer hingga masuk ke dalam parit juga menjadi salah satu penyebab banjir kerap terjadi dikawasan tersebut.

Haryani mengatakan saat ini warga sekitar hanya bisa pasrah sebab tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap dalam menyikapi masalah sampah ini.

"Ya kalau bisa kita dapat solusi. Bagaimana supaya sampah itu tidak menggangu. Intinya kesadaran masyarakat Palembang soal sampah memang masih kurang menurut saya," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved