Kopassus Gugur di Papua
Jenazah Serda Ramadhan Diperkirakan Tiba di SMB II Pukul 18.00, Langsung Bertolak Pagaralam
Jenazah anggota Kopassus, Serda M Ramadhan dipulangkan ke kampung halamannya di Pagaralam (21/12).
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Jenazah anggota Kopassus, Serda M Ramadhan dipulangkan ke kampung halamannya di Pagaralam (21/12).
Jenazah akan di terbangkan dari Papua ke Bandara SMB II Palembang, menggunakan pesawat.
Dari Palembang, kemungkinan akan dilanjutkan dengan perjalanan darat.
Berdasarkan pantauan wartawan Tribun Sumsel di sekitar lokasi terminal kargo bandara Sultan Mahmud Badaruddin II terlihat lenggang dan sepi.
Selain itu, belum terlihat anggota dari Kepolisian maupun dari pihak TNI, di sekitar tempat kargo.
Menurut keterangan petugas kargo bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Efan, kemungkinan jenazah baru akan tiba di Palembang pada pukul 18.00 hari ini.
"Tadi sudah saya konfirmasi dengan salah satu keluarganya, kemungkinan jenazah baru sampai pada pukul 18.00 nanti,"
Sebelumnya Serda M Ramadhan gugur akibat kontak sejata dengan kelompok separatis bersenjata (KKSB) di Distrik Ugimba Kabupaten Intan Jaya Papua.
Kesedihan Keluarga
Orangtua Serda M Ramadhan, Hermanudin dan Yunita, Kopassus asa; Pagaralam yang gugur saat bertugas mengamankan wilayah Republik Indonesia di Papua, Kamis (19/12/2019) mengaku bersedih tapi tetap merasa bangga.
Pasalnya Serda Ramadhan yang biasa dipanggil Madon anak kedua dari enam bersaudara tersebut gugur di medan tempur saat sedang berjuang mempertahankan tanah Republik Indonesia.
"Meskipun sedang bersedih, namun saya bangga karena anak saya Madon (panggilan kecil Serda Muhammad Ramadhan) gugur saat sedang bertugas mempertahankan wilayah Republik Indonesia," ujarnya bangga meskipun dalam keadaan berduka.
Diceritakan Hermanudin Serda Ramadhan memang sejak duduk dikelas 4 Sekolah Dasar (SD) sudah bercita-cita menjadi Tentara.
Bahkan dirinya usai lulus sekolah langsung mengurus sendiri berkas untuk ikut seleksi masuk tentara.
"Dia tamat sekolah 2014 dan lulus tentara tahun 2015. Dia memang sangat ingin jadi tentara karena dia mengurus sendiri semua berkas. Setelah berkas selesai dia baru mengajak saya untuk ke Palembang untuk seleksi TNI," ceritanya.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Sabtu (21/12/2019) menyebutkan, Muhammad Ramadhan ini gugur saat ada kontak senjata pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 pukul 08.30 WIT.
Kontak senjata dengan kelompok KKSB terjadi di daerah Putigapa, Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya Papua.
Korban ini merupakan warga Kota Pagaralam yang tinggal di Desa Talang Tinggi Kecamatan Pagaralam Utara. Kabar meninggalnya anggota Kopassus asal Pagaralam ini cepat menyebar disejumlah media sosial Kota Pagaralam.
Sebelumnya diberitakan,
Anggota Kopassus asal Pagaralam Serda M Ramadhan gugur dalam tugas di Papua.
Serda M Ramadhan anggota Kopassus asal Kota Pagaralam dikabarkan gugur saat bertugas mengamankan wilayah Republik Indonesia di Papua, Kamis (19/12/2019).
Informasi yang dihimpun, Sabtu (21/12/2019) menyebutkan, Muhammad Ramadhan gugur saat ada kontak senjata pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 pukul 08.30 WIT.
Wartawan Tribun-Sripo mendatangi rumah duka di Desa Talang Tinggi Kelurahan Dempo Makmur Kota Pagaralam.
Ayah korban, M Irmanuddin bersedia diwawancarai.
"Bertugas di Papua sejak akhir 2018. Lulus TNI tahun 2015," kata Irmanuddin.
Irmanuddin mengatakan saat gugur dalam tugas adalah hari-hari terakhir penugasan anaknya di Papua.
Irmanuddin mendapatkan kabar anaknya gugur dalam tugas dari Polres Pagaralam.
Tampak Irmanuddin begitu sedih. Saat diwawancarai ia duduk bersila sambil bersandar di dinding rumahnya.
Ramadhan saat ini masih single, belum berkeluarga.

Kronologi
Serda M Ramadhan anggota Kopassus asal Kota Pagaralam dikabarkan gugur saat bertugas mengamankan wilayah Republik Indonesia di Papua, Kamis (19/12/2019).
Informasi yang dihimpun, Sabtu (21/12/2019) menyebutkan, Muhammad Ramadhan gugur saat ada kontak senjata pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 pukul 08.30 WIT.
Kontak senjata dengan kelompok KKSB terjadi di daerah Putigapa, Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya Papua.
Korban merupakan warga Kota Pagaralam yang tinggal di Desa Talang Sawah Kecamatan Pagaralam Utara.
Kabar meninggalnya anggota Kopassus asal Pagaralam ini cepat menyebar di sejumlah media sosial Kota Pagaralam.
Berbagai ucapan dari masyarakat sejak adanya kabar Gugurnya salah satu putra terbaik asal Kota Pagaralam ini.
Dikabarkan jenazah Ramadhan ini telah diberangkatkan dari Sungapa menuju Timika dan akan langsung dibetangkatkan ke rumah duka di Pagaralam.
Baru dua hari berlalu peristiwa gugurnya dua Prajurit Kopassus di Papua, kini terjadi lagi peristiwa serupa di di Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya.
Seorang anggota TNI dikabarkan gugur saat terjadi kontak senjata antara TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Kamis (19/12/2019)
Selain korban gugur, terdapat tiga anggota TNI mengalami luka-luka serius dalam kontak senjata tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan dari berbagai sumber menyebutkan kontak tembak itu terjadi di daerah Putigapa, Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya.
Anggota TNI yang gugur adalah Serda M Ramadhan.
Sedangkan tiga anggota TNI AD yang terluka yaitu Serda Gunawan, Letda Inf Arif Aria dan Serda Ari Budiarta.
Ketiganya sudah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika untuk mendapat perawatan yang lebih memadai.
Sebelumnya, pada Selasa (17/12/2019), kontak senjata di sekitar Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang menyebabkan dua anggota TNI yakni Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Sertu Rizky gugur.
Namun Kolonel Muhammad Aidi, eks Kapendam XVII Cenderawasih yang kini menjabat Asintel Danjen Kopassus menyebut Serda M Ramadhan gugur akibat menderita Malaria.
Ini postingan Muhammad Aidi di akun facebooknya, Muhammad Aidi bersama Sekartaji Galuh Candrakirana:
Seorang Prajurit Gugur Terserang Penyakit Malaria Saat Melaksanakan Tugas Patroli Penegakan Hukum di Papua
Timika, 20/12/2019. Pukul 08.00 Wit. Seorang Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgasgakkum) TNI-Polri di Papua atas nama Serda RM akhirnya menghembuskan nafas terakhir, gugur sebagai Syuhada setelah berjuang melawan penyakit melaria tropicana saat sedang patroli dalam rangka operasi penegakkan hukum memback-up Polri di wilayah hutan Distrik Ugimba Kabupaten Intan Jaya Papua. Informasi tersebut diperoleh melalui laporan Radio oleh tim Patroli.
Berawal dari menerima perintah untuk melaksanakan tugas Patroli dalam rangka operasi penegakkan hukum Papua, atas dasar informasi tentang keberadaan KKSB, satu Tim Patroli kekuatan 12 orang melaksanakan penyisiran ke wilayah hutan Distrik Ugimba Kab Intan Jaya.
Kondisi hutan Ugimba yang sangat lebat, medan geografis yang sangat berat terdiri dari medan pegunungan terjal dan jurang yang curam serta cuaca yang sangat dingin menjadi tantantangan terberat bagi Prajurit dalam pelaksanaan tugas demi menegakkan kedaulatan Negara.
Serda RM dikenal sebagai salah seorang Prajurit yang memiliki kemampuan fisik yang prima sehingga tidak jarang dalam pergerakannya Serda RM selalu bergerak di depan sebagai pengintai depan. Namun pada hari ke 5 (lima) dalam perjalanan tugas patroli di hutan, kondisi fisik RM mulai menurun karena penyakit Malaria Tropicana yang mengerogoti tubuhnya sejak beberapa bulan yang lalu ternyata kambuh kembali.
Sekitar tiga hari lamanya Serda RM bertahan melawan serangan malaria, sementara perjalanan harus tetap dilanjutkan sehingga seluruh beban ransel dipunggungnya terpaksa harus dibawakan oleh rekan seperjuangannya, sementara terbatasnya obat dan sarana kesehatan karena hanya membawa sesuai kemampuan sebagai bekal perjalanan. Pada hari Jum'at 20/12/2019 sekitar pukul 08.00 WIT Serda RM rupanya tidak mampu bertahan lagi dan akhirnya memnghembuskan nafas terakhirnya gugur sebagai Syuhada di tengah-tengah kerumunan rekan seperjuangannya.
Saat ini pihak TNI melaksanakan proses evakuasi jenazah menggunakan Helly Bel 412 milik penerbad TNI AD. Jenazah akan di evakuasi ke RSUD Timika untuk perawatan dan otopsi, belum ada keterangan tentang kelanjutan jenazah akan dibawa.
Jazad RM telah pergi menghadap Sang Khalik tapi tekad dan semangatnya untuk membela dan menegakkan Kedaulatan NKRI dari rongrongan para pemberontak separatis akan terus menjalar dan menggelora di rongga dada setiap setiap Prajurit.
Ucapan Duka
Serda M Ramadhan anggota Kopassus asal Kota Pagaralam dikabarkan gugur saat bertugas mengamankan wilayah Republik Indonesia di Papua, Kamis (19/12/2019).
Informasi yang dihimpun, Sabtu (21/12/2019) menyebutkan, Muhammad Ramadhan ini diduga gugur saat ada kontak senjata pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 pukul 08.30 WIT.
Kontak senjata dengan kelompok KKSB terjadi di daerah Putigapa, Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya Papua.
Korban ini merupakan warga Kota Pagaralam yang tinggal di Desa Talang Sawah Kecamatan Pagaralam Utara.
Kabar meninggalnya anggota Kopassus asal Pagaralam ini cepat menyebar disejumlah media sosial Kota Pagaralam.
Ribuan ucapan belasungjawa dari masyarakat Pagaralam sejak adanya kabar Gugurnya salah satu putra terbaik asal Kota Pagaralam ini.
• Breaking News: Anggota Kapassus Asal Pagaralam Serda M Ramadhan Gugur saat Bertugas di Papua
Bahkan saat akun facebook Pagaralam Insta memposting kabar tersebut tercatat ada 1.700 ucapan belasungkawa dari masyarakat Kota Pagaralam.
Bahkan banyak masyarakat yang merasa bangga atas perjuangan korban dalam membela negara Indonesia.
Perwira Penghubung Kodim 0405 Lahat, Mayor Inf Darul Qutni SE MM membenarkan adanya kabar salah satu putra terbaik asal Kota Pagaralam Muhammad Ramadhan yang merupakan anggota Kopassus yang gugur saat bertugas di Papua.
"Benar ada putra terbaik kita yang gugur saat bertugas di Papua. Namun kami belum tahu bagaimana kronologis gugurnya Serda Muhammad Ramadhan tersebut. Sebab saat ini kita masih menunggu kedatangan jenazah," ujarnya saat dihubungi sripoku.com, Sabtu (21/12/2019)