Kopassus Gugur di Papua
Hermanudin Kenang Serda Ramadhan saat Ikut Tes Tentara Dulu Sebelum Akhirnya Gugur di Papua
keduanya tetap bangga karena perjuangan anak kedua dari enam bersaudara tersebut gugur di medan tempur
TRIBUNSUMSEL.COM, COM, PAGARALAM - Hermanudin dan Yunita, orangtua Serda M Ramadhan, anggota Kopassus asal Kota Pagaralam tak memungkiri merasa kehilangan sang anak yang gugur saat bertugas mengamankan wilayah Republik Indonesia di Papua, Kamis (19/12/2019)..
Meski sedih, keduanya tetap bangga karena perjuangan anak kedua dari enam bersaudara tersebut gugur di medan tempur saat sedang berjuang mempertahankan tanah Republik Indonesia.
"Meskipun sedang bersedih, namun saya bangga karena anak saya Madon (panggilan kecil Serda Muhammad Ramadhan) gugur saat sedang bertugas mempertahankan wilayah Republik Indonesia," ujarnya bangga meskipun dalam keadaan berduka.
Diceritakan Hermanudin, Serda Ramadhan memang sejak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD) sudah bercita-cita menjadi tentara.
Madon, begitulah Ramadhan biasa disapa bahkan setelah lulus sekolah langsung mengurus berkas sendiri untuk ikut seleksi masuk tentara.
"Dia tamat sekolah 2014 dan lulus tentara tahun 2015. Dia memang sangat ingin jadi tentara karena dia mengurus sendiri semua berkas. Setelah berkas selesai dia baru mengajak saya untuk ke Palembang untuk seleksi TNI," ceritanya.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Sabtu (21/12/2019) menyebutkan, Muhammad Ramadhan ini gugur saat ada kontak senjata pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 pukul 08.30 WIT.
Kontak senjata dengan kelompok KKSB terjadi di daerah Putigapa, Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya Papua.
Korban ini merupakan warga Kota Pagaralam yang tinggal di Desa Talang Tinggi Kecamatan Pagaralam Utara.
Kabar meninggalnya anggota Kopassus asal Pagaralam ini cepat menyebar disejumlah media sosial Kota Pagaralam.(one)