Heboh 31 Ekor Anak Ular Kobra Jawa Ditemukan Jemaah di Tumpukan Karpet Masjid At Taqwa Sukoharjo

Sebanyak 31 ekor anak ular kobra Jawa ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.Menurut takmir

Editor: Moch Krisna
Tribunsolo
Heboh 31 Ular Ditemukan di Karpet Masjid At Taqwa Sukoharjo 

"Aku sempet nonton di YouTubenya Panji, Panji memberikan pengajaran kepada orang-orang bahwa saat tergigit ular itu (lukanya) harus diiket?" tanya Melaney memastikan.

Ditanya begitu, Panji Petualang mengatakan bahwa sebenarnya penangan yang tepat pada luka gigitan ular bukanlah diikat.

Melainkan dibidai atau digips.

"Enggak, enggak diikat, tapi dibidai atau digips," kata Panji.

"Oh digips," ujar Melaney.

"Jadi ini misalnya tangan (yang digigit) enggak boleh gerak-gerak apalagi dancing enggak boleh?" tanya Melaney lagi.

"Betul," kata Panji.

Panji Petualang mengungkapkan, bagian tubuh yang terluka akibat gigitan ular berbisa tidak boleh banyak bergerak.

Lantaran pergerakan yang dilakukan pada bagian tubuh yang dgigit tersebut bisa memicu peredaran racun ular menjadi lebih cepat menyebar.

"Semakin banyak bergerak, akan semakin membuat cepat racun atau bisa itu menyebar," terang Panji.

Panji kembali menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan setelah terkena gigitan ular berbisa ialah membidai bagian tubuh tersebut.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir pergerakan pada bagian tubuh yang terluka.

"Jadi yang harus dilakukan adalah membidai tangan kita seperti kita patah tulang, dipasang gips seperti plat kayu, kemudian kita ikat plat kayunya," jelas Panji.

Menurut Panji mengikat luka gigitan ular berbisa tanpa bidai atau gips hanya akan menghambat perdaran darah.

"Bukan berarti kita ikat (secara sembarangan), itu justru akan menghambat aliran darah," kata Panji.

"Jadi bukan dihalangin (diikat)?" tanya Melaney.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved