Berita Prabumulih

Mahasiswa Prabumulih Keluhkan Tarif Damri ke Indralaya Naik Jadi Rp 15 Ribu

Mahasiswa asal kota Prabumulih yang kuliah di Indralaya kabupaten Ogan Ilir, sejak dua minggu terakhir mengeluhkan kenaikan harga tarif Rp 5.000

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Bus Damri melintas di Jalan Jenderal Sudirman kota Prabumulih 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Mahasiswa asal kota Prabumulih yang kuliah di Indralaya kabupaten Ogan Ilir, sejak dua minggu terakhir mengeluhkan kenaikan harga tarif bus damri naik sebesar Rp 5000.

Jika biasanya harga tarif naik Damri khusus mahasiswa dengan rute dari Prabumulih tujuan Indralaya Rp 10 ribu per mahasiswa, kini jadi Rp 15 ribu.

Pemberitahuan kenaikan tarif damri khusus bagi mahasiswa itu diumumkan di dalam angkutan.

Surat tersebut tidak ada nomornta serta tanpa tanda tangan pimpinan Perusahaan Umum (Perum) Damri.

Kenaikkan itu dikeluhkan seluruh mahasiswa asal kota Prabumulih khususnya para mahasiswa yang tergabung di dalam wadah organisasi Keluarga Mahasiswa Prabumulih (KMP).

"Kawan-kawan mahasiswa sangat mengeluhkan kenaikan ini, kenaikan tidak ada pengumuman di media atau lainnya tapi hanya ada selebaran ditempel di bus. Kenaikan tarif ini sudah dimulai dari 1 Desember lalu," ungkap Ketua KMP, Ananda ketika dibincangi wartawan, Jumat (13/12/2019).

Wabup Lahat Minta Warga Waspada Saat Berkebun, Atau Sementara Jangan Berkebun Dulu

Menurut Ananda, atas kenaikan tersebut para mahasiswa KMP melayangkan surat kepada pemerintah kota Prabumulih meminta agar tarif naik Damri kembali diturunkan.

"Kami pernah menanyakan kepada para sopir dan kernet Damri kenapa naik, lalu dijawab kami hanya jalankan tugas dan yang menaikkan itu manajemen damri. Untuk itu kami kirim surat kepada walikota meminta agar membantu mahasiswa menyampaikan ke Perum Damri agar tarif kembali diturunkan," harapnya.

Hal yang sama disampaikan Eka, mahasiswa lainnya ketika diwawancarai mengungkapkan kenaikan tarif sangat memberatkan para mahasiswa.

Jika biasanya uang dari orang tua Rp 50 ribu bisa untuk kuliah, dengan tarif naik menjadi kurang.

"Kalau naik Rp 15 ribu maka pulang pergi Rp 30 ribu, sisa Rp 20 ribu tidak cukup untuk makan, naik angkot di dalam kampus. Tidak seluruh mahasiswa itu anak orang kaya, kami anak orang miskin ini kesulitan kuliah," katanya berharap pemerintah kota Prabumulih menjembatani ke Perum Damri agar tarif dibatalkan naik.

Menanggapi hal itu Walikota Prabumulih, Ridho Yahya melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, MHD Yusuf Arni HS membenarkan jika mahasiswa mengeluhkan kenaikan tarif damri Prabumulih-Indralaya.

Remaja Prabumulih Mulai Tinggalkan Taman Prabujaya Sejak Wifi Gratis Tak Aktif

"Pak walikota sangat menyesalkan sekali kenaikan tarif itu tidak ada koordinasi dengan pemerintah kota Prabumulih, alangkah indah dan lebih baiknya jika sebelum naik diskusi dan dikompromikan dulu dengan pemerintah kota Prabumulih apalagi di MoU dulu pemerintah kota Prabumulih menyiapkan tempat mangkal damri," ujarnya.

Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) itu menjelaskan, kenaikan tarif sangat mendadak dan yang mencurigakan didalam pengumuman itu tanpa nomor surat, tanpa tanggal dan tanpa tanda tangan tangan pihak manajemen yang menaikkan menjadi Rp 15 ribu.

"Hal itu membuat mahasiswa resah dan melapor ke Walikota Prabumulih karena tidak semua mahasiswa anak orang kaya, kalau mereka anak orang kaya pasti kost."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved