Berita Prabumulih

Dana Desa Prabumulih Tahun 2020 Naik Rp 700 Juta

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Dana desa untuk kota Prabumulih tahun 2020 dipastikan akan mengalami penambahan mencapai Rp 700 juta

Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Edison
Kepala BKD Prabumulih, Jauhar Fahri SE Ak ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (4/12/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Dana desa untuk kota Prabumulih tahun 2020 dipastikan akan mengalami penambahan mencapai Rp 700 juta.

Pada tahun 2020 jumlah dana desa akan diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) mencapai Rp 21,970 miliar.

Sedangkan dana desa tahun 2019 total Rp 21,214 miliar.

"Dana desa kita tahun mendatang mengalami kenaikan bahkan mencapai Rp 700 juta lebih, kalau tahun ini Rp 21,214 miliar kedepan akan bertambah Tp 21,970 miliar," ungkap Kepala BKD Prabumulih, Jauhar Fahri SE Ak ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (4/12/2018).

Jauhar mengatakan, jumlah dana tersebut belum bisa dilakukan pembagian dana ke masing-masing desa di kota Prabumulih disebabkan belum adanya surat keputusan (SK) dari walikota terkait hal itu.

"Sekarang ini belum ada SK Walikota yang diterbitkan, jadi untuk distribusi rencana ke desa belum bisa disebutkan."

"Jika nanti sudah ada SK Walikota maka jumlah akan didistribusikan akan dihitung dan dirumuskan terlebih dahulu," katanya seraya menyebutkan hitungan anak ditentukan pusat.

Lebih lanjut Jauhar menuturkan, untuk menentukan jumlah dana yang akan diterima masing-masing desa ada indikator tersendiri seperti indeks kemiskinan, letak geografis, jangkauan luas wilayah, jumlah penduduk dan lainnya.

"Untuk indikator dan besaran dana akan dibagi berdasarkan indikator itu akan seluruh indonesia sama," tuturnya.

Ditanya mengenai realisasi dana desa di tahun 2019 sudah berjalan 100 persen dan sudah didistribusikan ke seluruh desa di kota Prabumulih.

"Untuk pencairan tahap tiga sudah didistribusikan semua ke desa-desa, tinggal kita tunggu laporan saja hingga 31 Desember nanti," katanya.

Jauhar menambahkan, pihaknya sudah melakukan pencairan tahap pertama di April sebesar Rp 4,2 miliar, lalu tahap dua pada Juli dan pencairan tahap tiga pada Oktober terbitkan SP2D.

"Jumlah dana sudah disampaikan semua, kita berharap pelaporan selesai tepat waktu karena kalau lewat akan ada sanksi," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved